Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Biasakan Anak Mengkonsumsi Menu dan Porsi Bergizi Seimbang, Ikuti Buku Panduan Isi Piringku

3 Maret 2021   18:00 Diperbarui: 3 Maret 2021   22:20 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokpri SS Webinar https://bit.ly/3rcv8xK

Seperti apa sih, pola makan gizi seimbang itu?

Begini, makanan yang rasanya enak dan disukai anak pada khususnya, dan semua orang pada umumnya itu belum tentu mencukupi kebutuhan tubuh akan gizi seimbang. Pun begitu makanan mahal.

#FestivalIsiPiringku | IG @myworkingphotos
#FestivalIsiPiringku | IG @myworkingphotos
Saya jadi teringat keluarga pada saat kami masih kecil, bukan golongan yang makannya gampang. Istilah kekiniannya, picky eaters. Maunya makan telur tiap hari, daging dan ayam kurang suka, malah ada yang nggak doyan sama sekali. Ada lagi yang malah nggak doyan susu. Lebih perlu solusi medis bila anak alergi makanan tertentu, juga susu sapi.

Sumber: https://bit.ly/2PlcF3Q
Sumber: https://bit.ly/2PlcF3Q
Anak-anak seringnya menolak makan buah, apalagi sayur-sayuran tapi demen banget makan krupuk dan klethikan. Minum air putih harus dibujuk-bujuk, maunya susu atau teh manis saja.

Nah yang seperti inilah pola makan yang sangat tidak seimbang, dan berpotensi memicu kurang gizi.

Menu makanan sehat tidak sekadar membuat anak-anak dan kita kenyang, tetapi harusnya menjaga tubuh tetap sehat dan kecukupan gizi.

Waktu remaja saya ingat diperiksa dokter karena keluhan saya sering pusing. Dokter berkata singkat, "Kurang gizi!"
Merasa malu, saya protes dokter, "Tapi saya tiap hari makan telur dan seminggu dua kali minum susu, Pak dokter."

Saya baru paham dan menerima diagnose anemia karena kurang gizi setelah dokter yang baik hati itu menjelaskan, bahwa menu makan harus memenuhi unsur-unsur lengkap yang dibutuhkan tubuh, bukan asal kita suka saja.

Akan halnya menu gizi seimbang, dalam hal ini khususnya yang disebut Panduan Isi Piringku -- terdiri dari 50persen buah dan sayur, 50 persennya lagi dibagi dengan komposisi dua pertiga nasi (karbohidrat) dan sepertiga lauk protein, itu komposisi satu kali makan.  

Sudah beberapa tahun ini Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mencanangkan program yang bertujuan untuk memutus mata rantai kasus stunting, yang antara lain sebagian besar kasusnya disebabkan oleh Anemia Defisiensi Zat Besi (ADB).

Sumber: Dokpri SS Webinar https://bit.ly/3rcv8xK
Sumber: Dokpri SS Webinar https://bit.ly/3rcv8xK
Menurut Riskesdas 2018, angka stunting kita mencapai 30,8% dan telah mencapai peringkat 4 dunia. Sedangkan  48,9% ibu hamil, 32% remaja 15-24, dan 38,5% balita mengalami anemia.

Semua tahu, lebih dari satu tahun ini kita berada dalam situasi serba pembatasan mobilitas, dan kegiatan berinteraksi dengan banyak orang. Ini berlaku juga bagi para siswa PAUD, siswa SD, dan anak-anak berusia lebih dini.

Menjaga agar anak-anak tetap sehat walau banyak kegiatan disarankan di rumah saja tentu bukan perkara mudah. Normalnya, anak-anak cenderung mudah bosan, apalagi selama masa PSBB dan semacamnya.

Belum lagi fakta isu mendasar yang mencakup wilayah nasional, siklus yang harus dipatahkan untuk mengatasi stunting dan ADB.

Sumber: Dokpri-IG @myworkingphotos
Sumber: Dokpri-IG @myworkingphotos
Nah, pada hari Jumat, 26 Februari yang baru lalu, saya mengikuti webinar youtube video streaming yang diadakan oleh Danone Indonesia.

Acara ini menghadirkan empat orang pembicara, yaitu Dr. Dhian Dipo, Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; Prof Sri Anna Marliyati, Ketua tim penyusun buku Isi Piringku 4-6 tahun dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) -- Institut Pertanian Bogor (IPB); Ir. Harris Iskandar, Widya Prada Ahli Utama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia; dan Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia.

Acaranya sendiri berlangsung dari pukul 14.00wib sampai 16.30wib.  

Webinar ini dihelat oleh Danone Indonesia dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional, sekaligus mempertegas komitmen Danone dalam mendukung pemerintah mengatasi masalah terkait gizi. Untuk kali ini, tema peringatan adalah Festival Isi Piringku.

Penyebab Stunting & Masalah Gizi Balita |Dokpri
Penyebab Stunting & Masalah Gizi Balita |Dokpri
Festival Isi Piringku untuk anak usia 4-6 tahun yang dilakukan secara daring itu bertajuk "Membangun Generasi Sehat Melalui Edukasi Gizi Seimbang Sejak Dini".

Seorang teman mengomentari postingan instagram saya, "Lucu amaaat judul festivalnya!"

Jawab saya, "Iya sih, ini nama program pemerintah (Kementerian Kesehatan), dalam upaya memutuskan mata rantai stunting."

Sumber: https://bit.ly/2PlcF3Q
Sumber: https://bit.ly/2PlcF3Q
Dokpri-SS Webinar @Nutrisi Bangsa
Dokpri-SS Webinar @Nutrisi Bangsa
Indonesia menempati peringkat ke-4 dalam isu stunting. Menurut Dr. Dhian Dipo, pencegahan stunting masih menjadi fokus, dan ini dilakukan dengan membuat strategi melalui berbagai program sedemikian rupa agar angka stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun 2024.

Dokpri-SS Webinar @Nutrisi Bangsa
Dokpri-SS Webinar @Nutrisi Bangsa
Perihal Festival Isi Piringku,  tujuannya adalah untuk mengedukasi para guru dan orang tua, agar membiasakan anak-anak memahami dan mempraktikkan pola makan gizi seimbang sejak dini. Ini merupakan salah satu langkah krusial demi mencegah stunting terus berlangsung.

20210303-163211-603f5cbe8ede4827be1fdeb2.jpg
20210303-163211-603f5cbe8ede4827be1fdeb2.jpg
Sumber: Dokpri-SS Webinar
Sumber: Dokpri-SS Webinar
Ada yang menggelitik. Profesor Ana, Ketua Tim Perumus buku "Panduan Isi Piringku" menyarankan agar orangtua mendorong anak untuk mencoba dan makan beragam makanan, tidak asal membatasi atau melarang. Bila perlu, sesekali bolehkan anak makan mie, bihun, dan lainnya.

Penyebab
Penyebab
Mengapa anak hanya makan sedikit? | Dokpri
Mengapa anak hanya makan sedikit? | Dokpri
Distribusi Buku "Panduan Isi Piringku" oleh Danone Indonesia telah dilakukan sejak tahun 2018 sampai saat ini. Tercatat per tahun 2020, Sejak tahun  2018, buku Panduan Isi Piringku yang telah didesiminasikan kepada 2.746 PAUD, 6.377 guru, 75.915 orangtua dan, puluhan ribu siswa.

Tantangan Pembelajaran pada PAUD selama Pandemi| Dokpri
Tantangan Pembelajaran pada PAUD selama Pandemi| Dokpri
"Diharapkan melalui kegiatan ini, para orang tua tetap bisa memberikan pemenuhan gizi seimbang kepada anak agar daya tahan tubuh dan tumbuh kembang optimal, terutama di tengah masa pandemi ini," demikian pernyataan Karyanto Wibowo dari  Danone Indonesia

Bagi pembaca yang ingin tahu webinar lengkapnya, bisa membuka channel @nutrisibangsa di link berikut ini
https://youtu.be/DCxdIOCZHgs

Bisa dipahami bahwa usaha penanggulangan stunting dan percepatan perbaikan gizi komprehensif, perlu dilakukan oleh semua pihak, termasuk dengan usaha kolaboratif lintas-sektor --  termasuk sektor swasta. Pun kita semua, keluarga dan masyarakat.

Demikian, semoga Indonesia berhasil terbebas dari masalah stunting dan siap mengawal generasi tangguh dan cerdas pada masa generasi emas 2045. | Indria Salim - 2021

Ref.
bit.ly/2PlcF3Q
bit.ly/3rcv8xK
bit.ly/2Ofaej0
bit.ly/2PvaU4n
bit.ly/3b8QUg4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun