Pekan Kebudayaan Nasional rencananya diadakan setiap tahun. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pendidikandan Kebudayaan dalam pidato Pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional 2019 di Istora Senayan, Jakarta Senin lusa (7/10).
Acara Pembukaan dihadiri oleh segenap Duta Besar dan Korps Diplomatik negara-negara sahabat, mahasiswa, tamu undangan lain, juga masyarakat luas -- dari Jakarta dan luar daerah.
Dirjen Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid memberikan sambutan pertama, memberikan hadirin semacam pembekalan ringkas tentang perhelatan PKN2019. Menarik digarisbawahi,
(Dirjenbud) Hilmar Farid menyatakan bahwa konsep PKN mirip dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang dimulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga ke pusat. Namun, PKN tidak dikemas sebagai adu prestasi semata, tetapi lebih kepada representasi daerah-daerah atas kekayaan kebudayaan mereka masing-masing.
Kemudian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, yang tampil didampingi oleh Menteri Hankam Moeldoko membuka secara resmi PKN2019.
Sedikit bocoran, bila tidak ada aral melintang maka rencananya pada tanggal 13 Oktober akan ada Pawai Kebudayaan sebagai puncak acara Penutupan PKN 2019, menghadirkan Presiden Joko Widodo.
Sampai tanggal 7 Oktober itu, data pendaftaran online sudah mencapai lebih dari 200 000 orang. Ikhwal pendaftaran ini, pengunjung bisa juga mendaftar langsung di tempat. Menurut Penulis, bila animo sangat besar, maka mendaftar online akan lebih praktis dan menghemat waktu. Datang ke loket pendaftaran untuk scan barcode, lalu Panitia akan memberikan gelang. Di poin sekuriti, ini adalah akses masuk kita. Lagian kalau keluar masuk area perhelatan tanpa gelang ini, kalau ada yang cuma mau iseng "ngerjain", yang repot kan kita semua. Halah, dibahas.
Mata acara pembukaan sangat variatif dan padat. Dari penampilan bernuansa magis, ringan dan lucu (dibawakan oleh pemandu Ernest Prakasa) dari pelawak Joned dkk , pembacaan puisi oleh aktor keren Slamet Rahardjo, paduan suara mahasiswa Universitas Mercu Buana yang menggempitakan gedung Istora karena respon pemirsa yang apresiatif, juga lagu, musik dan tari dari NTT & Papua yang menggoyang penonton sampai mereka spontan turut berdiri dan menari dari tempat duduk masing-masing.
Penulis menggunakan kesempatan langka ini dengan antusias. Berkeliling dan menyempatkan diri melihat setiap spot pameran yang ada, sambil menebarkan perhatian pada apa yang tertangkap sepanjang penyusuran stan dan panggung serta ruang seminar dan lainnya, termasuk stan sponsor.
Kemendikbud bekerjasama juga dengan Ikatan Perangkai Bunga Indonesia - DPD Bali yang diketuai oleh Bli Alit Suarta (berbaju pink).
Pekan Kebudayaan Nasional 2019 (PKN2019) ini pertama kali diadakan secara nasional, dari tanggal 7 sampai 13 Oktober 2019.
Acara yang melibatkan sekitar 300-an seniman dan budayawan dari 34 provinsi se-Indonesia ini dihelat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Ada sekitar 245 pertunjukan yang dijadwalkan selama tujuh hari ke depan.
Pekan Kebudayaan Nasional menjadi implementasi dari salah satu agenda strategi pemajuan kebudayaan, yaitu menyediakan ruang bagi keberagaman ekspresi budaya, serta mendorong interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa PKN merupakan perwujudan amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Dalam implementasinya, Menyeri Muhadjir Effendy mengatakan,
“PKN ini akan menjadi event internasional, sehingga dalam waktu dekat akan terus dipromosikan menjadi bagian wisata budaya,” katanya.
PKN adalah Ruang Bersama berekspresi insan Indonesia, demi menciptakan Indonesia Bahagia.
Jadwal dan informasi tentang PKN2019 bisa diakses dan diunduh dari website
https://pkn.kebudayaan.id/tiket/
Kemarin kami kehilangan momen acara Kebaya Walk, karena saat bertanya kepada beberapa petugas, mereka saat itu memberi penjelasan berbeda.
Akibatnya kami mondar-mandir cari lokasi yang akhirnya gagal menonton acara yang kami maksudkan karena mungkin jadwalnya sudah terlewat.
Dalam hal ini bagus juga kalau kita mempelajari dulu dengan cepat peta lokasi setiap mata acara yang ada dan kita minati, maka bertanya kepada petugas hanya untuk memastikan saja.
Secara keseluruhan pengunjung pastinya terbantu oleh para petugas yang ramah dan siap membantu .
Saya pribadi mendukung dan turut mengajak semua dari kita untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
Pembaca yang budiman, silakan membuka video saya ini bila kepo dengan suasana Pekan Kebudayaan Nasional 2019, hari pertama (Pembukaan).
Terima kasih, dan Salam Indonesia Bahagia.
Indria Salim
www.kompasiana.com/indriasalim
IG @myworkingphotos
Referensi: Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud
Twitter: @budayasaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H