Pun halnya dengan musik, maka konser ini bertujuan agar anak muda mengenal musik Indonesia lebih baik, memberikan apresiasi, dan bangga akan karya anak bangsa. Dengan begitu musik Indonesia semakin dikenal dunia, pun dari aspek branding yang kompetitif.
Begitulah seorang Ananda Sukarlan, sejak usia 18 tahun tinggal dan berkiprah di luar  negeri (Spanyol), merasakan pengalaman menjadi imigran, menjadi minoritas, memiliki sindrom Asperger (spektrum lebih rendah dari autis), yang bagi orang kebanyakan dianggap sebagai kendala, namun dari situlah Ananda berjuang selama usianya yang menjelang digit 5.Â
Ananda satu-satunya orang Indonesia yang namanya masuk dalam daftar Outstanding Musicians on the 20th Century, berprestasi sesuai bidang yang ditekuninya, yaitu bermusik, melahirkan karya bernilai yang dihargai dan dikenal luas secara nasional dan internasional, demi dan karena cintanya pada tanah air yang satu: Indonesia. Maka konsernya menjadi salah satu cara memenangkan proxy war demi Indonesia, dan generasi penerus.
Dia sangat berharap, putra-putri terbaik dunia musik asal Indonesia yang berprestasi dan menimba ilmu di luar negeri, akan kembali dan menyumbangkan kemampuannya untuk Indonesia tercinta. Klop sudah dengan karya-karya indah Ismail Marzuki yang terlahir dari cinta, dan dalam proses sepenuh cinta, dan membangkitkan kembali rasa cinta dan bakti kepada negara.
"Buatlah semua warga negara Indonesia bangga melalui tindakanmu, jadilah keren, bukan sebaliknya -- membuat malu karena ini dan itu, dungu!" Yang ini bukan ungkapan persis Ananda Sukarlan, tapi kurang lebihnya senada.Â
Penulis setuju, lakukan sesuatu, bukan sekadar takutkan sesuatu. Apalagi menakuti rakyat Indonesia yang diramalkan akan bubar di tahun 2030, entah siapa yang berwacana begitu. Mungkin itu kisah fiksi sebuah novel semata, yang sayangnya entah bagaimana dipercaya sebagai nubuat beneran.
Karya yang disuguhkan dalam Jakarta New Year's Concert ini adalah karya hati dari banyak orang yang ingin membuat karya Sang Maestro Musik Ismail Marzuki hidup kembali, bahkan menjadi tren terbaru 2019.
Bagaimana Pembaca sekalian? Apakah Anda berminat menonton konsernya? Dapatkan tiketnya di Loket.com ataupun Kaya.ID di nomor telepon +62811-100-2280. Sampai dengan akhir Desember 2018, ada penawaran Early Bird berupa diskon 25%. Harga tiket Jakarta New Year's Concert: Millennial Marzukiana berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp3 juta untuk empat kategori.
Psst, dari bisik-bisik yang ternyata benar, sebagian hasil penjualan tiket konser yang dari kocek komponis Ananda Sukarlan yang "apa adanya" ini, akan didonasikan untuk pemenangan pasangan Capres nomor #1.0
Semoga ekspektasi  tentang Musik Ismail Marzuki dengan sentuhan klasik ini bakal jadi tren musik tahun 2019 bisa terwujud nyata. | Salam Kompasiana -- Indria Salim |