Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melantun Senja

10 April 2018   18:34 Diperbarui: 10 April 2018   18:33 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melantun Senja

Matahari tenggelam ke peraduan

Kedipkan mata kepada Rembulan

Tugasku usai hari ini

Lalu, mengerling kepada pepohonan

Tidurlah, kawan

Esok kubangunkan kau dalam kehangatan pagi

*

Rembulan beringsut genit

Kini pamerkan sisir emasnya

Jadikan langit temaram

Biarkan bintang kejora lantunkan sepi

Tunjukkan empati kepada para pecinta galau

Redamkan resah kekasih terpisah

*

Hidup kadang seuntai lamunan

Pun harapan dan impian

Khayalan mengaburkan kenyataan

Semu dan nyata silih berganti

Bagai roda yang berputar

Hari ini di Utara, esok di Selatan

*

Lupakan kengerian senja sepi

Nikmati saja

Bagai rinai hujan pagi

Teriring kicauan burung kenari

Nikmati saja

Pun bila secuil iri mengiris ulu hati

*

Cahaya siang usai sudah

Pun rerumputan di seberang tampak menggoda

Kian mengabur dalam kelam bayangan

Taman hati mengering nyeri

Merindukan kemericik anak sungai mengalir

Sedangkan kemarau tampak berkilau

Luapkan fatamorgana meluas

Walau hari berganti

Nikmati saja

Nikmati saja :: @IndriaSalim ::::

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun