Dalam sehari manusia gunakan sekitar 290 litet air. Bayangkan berapa kalau seumur hidup?
Ekosistem harus dijaga agar siklus aur tetap alami, tidak rusak.
Menurut hasil riset, air banyak masuk ke sungai. Agar tidak akibatkan banjir, dibuatlah DAMatau juga Water Pond.
Kami mengunjungi Sumur sumber air dari air minum Aqua di Kubang. Semua yang masuk ke rumah itu harus steril, jadi kami melepaskan alas kaki, cuci tangan lebih dulu, dan bergiliran satu grup bersepuluh masuk ke rumah air. Memang menakjubkan, bagaimana mata air langsung ditampung, lalu dialirkan untuk menjadi air kemasan. Tidak ada penambahan zat, atau proses lain kecuali melakukan filter untuk meniadakan jasad renik bila ada.
Danone-AQUA memberi insentif kepada masyarakat agar merawat pohon. Ini di Pasuruan, juga di Mekarsari.
Di sekitar pabrik, Danone-AQUA memastikan banyak sebaran akses air bersih bagi masyarakat.
Penutup
Hal yang bisa dipetik dari acara Bincang Air, dan perlu dibagikan kepada masyarakat antara lain:
Kita perlu menyadari bahwa air bukanlah hal yang bisa kita anggap "sudah dengan sendirinya tersedia". Ini karena kerusakan lingkungan dan perubahan iklim mengakibatkan penurunan kualitas air di seluruh dunia. Berbagai inisiatif dilakukan demi mengembalikan kualitas dan kuantitas air. Ternyata alam menyediakan solusi untuk mengatasi persoalan air.
Alam untuk Air (Nature for Water) tidak lain adalah Solusi Berbasis Alam yang diharapkan akan membantu memenuhi kebutuhan air, penciptaan ekonomi sirkular, sekaligus melindungi lingkungan alam dan mengurangi polusi.
Penggunaan air dan sikap kita dengan sumber air perlu kesadaran konservasi. Sebisa mungkin kita meninggalkan jejak bijak buat generasi penerus, karena kelangsungan sumber air sebenarnya adalah tanggung jawab kita bersama.