Di Pasawahan, blogger dan wartawan mendengarkan pemaparan komprehensif dan detil yang disampaikan oleh Dr Nana Mulyana, Dosen dan Peneliti Fakultas Kehutanan IPB.
Pemanen Air Hujan dipasang di sebuah masjid tidak jauh dari lokasi Water Pond. Ada lagi yang  menjelaskan dan mendemonstrasikan perbedaan air hujan sebelum dan sesudah diproses dalam biopori.
Usaha konservasi air juga diterapkan dengan pembuatan DAM Resapan Air. Gunanya, untuk menjaga pemasukan air ke dalam tanah.
Kami bertemu dengan Pak Ishak, Ketua RT desa Cisaat. Dia menceritakan sebelum dan sesudah adanya Sumur yang dibuat dengan cara inovatif, disebut sebagai sumur resapan -- dan adanya sumur resapan yang dibuat pada tahun 2017 itu, terbukti ada perubahan dan manfaat yang dirasakan sekitar 65 orang warga setempat.
Sumur resapan merupakan tehnik konservasi tanah dan air. Fungsinya adalah untuk menampung limpasan air di permukaan tanah, lalu meresapkannya secara perlahan ke dalam tanah sekitar. Dengan begitu, sumur ini dapat dimanfaatkan untuk mengimbuh sumur warga dan mengurangi genangan maupun mencegah banjir, dan pada akhirnya juga membantu menyuburkan tanah di area setempat.
Saya sendiri sempat berbicara dengan dua orang penduduk bernama Nyai Nurjanah dan tetangganya. Mereka mengatakan, sebelum ada sumur resapan itu, di musim kemarau tidak ada air. Namun di musim hujan, air pun tetap sulit karena sumur tidak menampung air hujan. Begitu keadaan wilayah gunung, katanya. Kini sumur itu menjadi sumber air yang bisa diandalkan.
Desa Cisaat adalah salah satu dari tiga desa yaitu Pesawahan, dan Tenjolaya yang menjadi lokasi pembuatan 40 buah sumur resapan berkapasitas resapan 2.200 meter kubik untuk setiap sumur resapan.
Beberapa poin penting yang perlu kita ketahui
 Jumlah air sejak bumi terbentuk, jumlahnya tetap. Yg berubah: sifat dan tempatnya. Capetown saat ini kekurangan air.
Dua-pertiga hutan di dunia alami degradasi (deforestation). Ada yg gundul, beralih fungsi dll. Bahwa 70% penggunaan air di dunia adalah untuk pertanian. Salah satu dampaknya yaitu badai. Yang kena dampak badai ini tercatat sekitar 4 miliyar penduduk di dunia.