Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan Awal Pekerjaan Saya

6 Desember 2017   16:28 Diperbarui: 7 Desember 2017   11:32 2149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya seperti bidak, atau nyamuk yang dipaksa menghadapi gajah besar dalam arti sebenarnya. Fisik saya kecil, tamu saya menjulang tinggi dan besar. Saya pegawai kecil, dia pejabat tinggi Hahaha. Saya tidak tahu mau ngomong apa dengannya. Saya sok pede, sok ramah, sok diplomatis hahaha. Waktu perbincangan diisi dengan basa-basi khas diplomat, bicara hal normatif penuh penghormatan. Tugas menjadi bidak pada hari itu sukses.

Lho, tahu-tahu sudah saatnya periode penilain kinerja masa percobaan 3 bulan. Nilai saya semua angka satu (tertinggi). Selamatlah masa percobaan tiga bulan di kantor itu. Sejak itu saya menggeluti bidang Public Relations selama lebih dari satu dekade, lalu berganti peran menjadi Archivist ataupun Document Controller. 

Sebelum itu, saya sempat menyelesaikan studi lanjutan di Universitas Indonesia atas biaya sendiri. Bodohnya saya, atau itu karena pertimbangan manajemen waktu, saya memilih kuliah dengan jadwal yang tidak mengganggu jam kerja kantor. Setiap hari saya ke kampus, menjalani peran sebagai mahasiswa Pasca Sarjana. Lulus dan lega.

Tampaknya big boss "berencana mempromosikan" saya, maka saya diminta melakukan "studi banding" ke Pusat Arsip Nasional di Singapura. Belum juga pimpinan kantor menikmati pengamalan pengetahuan baru saya, saya mendapat pekerjaan baru dengan gaji lebih menawan di organisasi internasional lainnya haha .. dan seterusnya, dan sebagainya sampai saya berasyik masyuk menulis beragam artikel di Kompasiana Beyond Blogging. Itulah liku-liku perjalanan hidup terkait profesi. Perjalanan dan proses belajar belum purna, masih koma dan titik-titik ( ..... )

Tahun 2010, menikmati pekerjaan di UNDP (United Nations Development Program) |Dokpri
Tahun 2010, menikmati pekerjaan di UNDP (United Nations Development Program) |Dokpri
Tim kecil di salah satu Proyek UNDP (2010) |Dokpri
Tim kecil di salah satu Proyek UNDP (2010) |Dokpri
Dalam rapat UNDP-Bappenas/ Kemendagri |Dokpri
Dalam rapat UNDP-Bappenas/ Kemendagri |Dokpri
Tuhan Yang Maha Merencana. Saya suka menulis, meskipun menulis dalam konteks freelancing itu berbeda dengan tugas menulis konsep dan publikasi kantor seperti tugas lama saya.

(2013) Awal Ngompasiana Si Penjelajah yang jadi murid terus. |Dokpri
(2013) Awal Ngompasiana Si Penjelajah yang jadi murid terus. |Dokpri
Akhir kata, cocoklah kalau KEBETULAN Admin Kompasiana menghadiahi saya dengan pangkat PENJELAJAH.

Saya memang masih merasa menjelajah, belum menemukan kastil yang layak ditempati oleh Maestro, di mana saya bisa tinggal selamanya tanpa harus melirik persimpangan jalan ke kiri, ke kanan, ke Barat, atau ke Selatan. 

Walau begitu, perkembangan karier saya (kalau itu adalah garis karier), tidak akan mengayakan wawasan dan pengetahuan tanpa jasa-jasa para mentor kehidupan termasuk para mantan atasan saya. Hidup dan keberhasilan tidak selalu cocok dilihat dari ukuran material, bukan?

Salam Kompasiana Beyond Blogging dari saya, Penjelajah tua yang semakin lamban dan bodoh. ::@IndriaSalim::

*

Catatan: Di antara periode saya bekerja di Lembaga Bahasa, ada beberapa kali tawaran kerja di Perusahaan Swasta Multinasional. Saya takut, atau kurang berani menerima tantangan. Ada banyak pengalaman unik tapi masuk kategori "pengalaman menjadi orang beruntung". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun