Saya seperti bidak, atau nyamuk yang dipaksa menghadapi gajah besar dalam arti sebenarnya. Fisik saya kecil, tamu saya menjulang tinggi dan besar. Saya pegawai kecil, dia pejabat tinggi Hahaha. Saya tidak tahu mau ngomong apa dengannya. Saya sok pede, sok ramah, sok diplomatis hahaha. Waktu perbincangan diisi dengan basa-basi khas diplomat, bicara hal normatif penuh penghormatan. Tugas menjadi bidak pada hari itu sukses.
Lho, tahu-tahu sudah saatnya periode penilain kinerja masa percobaan 3 bulan. Nilai saya semua angka satu (tertinggi). Selamatlah masa percobaan tiga bulan di kantor itu. Sejak itu saya menggeluti bidang Public Relations selama lebih dari satu dekade, lalu berganti peran menjadi Archivist ataupun Document Controller.Â
Sebelum itu, saya sempat menyelesaikan studi lanjutan di Universitas Indonesia atas biaya sendiri. Bodohnya saya, atau itu karena pertimbangan manajemen waktu, saya memilih kuliah dengan jadwal yang tidak mengganggu jam kerja kantor. Setiap hari saya ke kampus, menjalani peran sebagai mahasiswa Pasca Sarjana. Lulus dan lega.
Tampaknya big boss "berencana mempromosikan" saya, maka saya diminta melakukan "studi banding" ke Pusat Arsip Nasional di Singapura. Belum juga pimpinan kantor menikmati pengamalan pengetahuan baru saya, saya mendapat pekerjaan baru dengan gaji lebih menawan di organisasi internasional lainnya haha .. dan seterusnya, dan sebagainya sampai saya berasyik masyuk menulis beragam artikel di Kompasiana Beyond Blogging. Itulah liku-liku perjalanan hidup terkait profesi. Perjalanan dan proses belajar belum purna, masih koma dan titik-titik ( ..... )
Saya memang masih merasa menjelajah, belum menemukan kastil yang layak ditempati oleh Maestro, di mana saya bisa tinggal selamanya tanpa harus melirik persimpangan jalan ke kiri, ke kanan, ke Barat, atau ke Selatan.Â
Walau begitu, perkembangan karier saya (kalau itu adalah garis karier), tidak akan mengayakan wawasan dan pengetahuan tanpa jasa-jasa para mentor kehidupan termasuk para mantan atasan saya. Hidup dan keberhasilan tidak selalu cocok dilihat dari ukuran material, bukan?
Salam Kompasiana Beyond Blogging dari saya, Penjelajah tua yang semakin lamban dan bodoh. ::@IndriaSalim::
*
Catatan: Di antara periode saya bekerja di Lembaga Bahasa, ada beberapa kali tawaran kerja di Perusahaan Swasta Multinasional. Saya takut, atau kurang berani menerima tantangan. Ada banyak pengalaman unik tapi masuk kategori "pengalaman menjadi orang beruntung".Â