Kuingat kenangan sakit gigi dulu sekali. Itu saat gigi geraham bungsu dicabut oleh dokter bedah gigi. Membuatku menganga berdarah-darah tanpa bisa mengeluh. Akar gigi gerahamku terlalu kuat rupanya, jadi dokternya sampai harus jeda dulu, mungkin istirahat makan siang. Bayangkan, dia mulai membedahku sejak pukul setengah sepuluh pagi, dan kumeninggalkan klinik gigi setalah pukul dua siang. Lalu kualami bengkak di pipiku, dan mulutku tidak bisa kugerakkan. Hampir dua minggu sejak itu, aku hanya bisa minum pakai sedotan. Setiap hari aku membuat jus alpokat untuk asupan pencernaanku, juga secangkir teh hangat dan beberapa keping biskuit sebagai makanan utamaku.
 Pagi ini, kulakukan yang sama, sarapan biskuit celup --- rasanya penderitaan seputar gigi yang sudah bertahun-tahun lalu, kembali hadir dalam ingatku. Kunikmati biskuit celupnya, nyam nyam nyam – srupuut hangat teh manisnya. Hidup, setiap hari selalu menyajikan warna yang berbeda.
Salam Kompasiana. |@IndriaSalim