Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Surat kepada Britany, Matahariku

4 Maret 2016   14:53 Diperbarui: 4 Maret 2016   16:45 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Camkan itu!

*

Puisi menggores legamnya hitam dan putih pualam

Seperti jejak pekat kopi di napasmu

Dan segarnya buah kopi di pucuk pohonnya

K’tika ranum buah membuatmu berharap

Tuk bisa memetik dan mengecap

Menjadi secangkir kopi di atas nampan emas

Membubungkan angan ke langit lepas

 *

Bila aku mati tersebab dahaga

Bacalah puisi itu

Yang merupa kotak pandora

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun