“Kemitraan ASEAN-AS harus mendatangkan manfaat seimbang bagi kesejahteraan rakyat ASEAN dan AS,” kata Presiden seperti dilansir kantor berita nasional Antara.
Untuk mewujudkan kesejahteraan, Indonesia akan mendorong peningkatan kerja sama ekonomi di bidang UMKM, promosi kewirausahaan dan inovasi, termasuk pengembangan ekonomi digital.
Sedangkan upaya untuk mewujudkan perdamaian, Presiden menindak lanjutinya dengan bertukar pikiran dengan para pemimpin ASEAN dan Amerika Serikat mengenai perdamaian di kawasan.
Presiden berbagi pengalaman dalam membangun toleransi, mencegah radikalisasi serta memberantas terorisme. Kita semua tahu bahwa Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim.
Pertemuan dengan tokoh media sosial, yaitu Sundar Pichai (CEO Google), Mark Zuckerberg (Facebook), Twitter, dan Saeed Amidi (CEO Plug and Play).
Dalam pembicaraan Presiden bersama Facebook, Google, Twitter, serta Plug and Play, dinyatakan bahwa media sosial tersebut sudah berkomitmen untuk melakukan kerja sama dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Dengan Google misalnya, terdapat komitmen pelatihan 1000 technopreuner sampai tahun 2020 yang akan datang. Pun begitu dengan perusahaan-perusahaan lainnya (Facebook, Twitter, dan Plug and Play)
[caption caption="Pertemuan Presiden dengan CEO Google, Sundar Pichai |Foto: GovInsider-Asia."]
Pesan damai yang disampaikan di KTT, ditindak lanjuti pada saat kunjungan ke Silicon Valley. Presiden Jokowi menyampaikan untuk turut mengajak industri sosial media bergabung dalam menyebarkan narasi nilai-nilai toleransi, nilai-nilai moderasi, dan nilai-nilai perdamaian.
“Saya juga sangat senang bahwa mereka sangat antusias untuk membantu inisiatif kita yang kita namakan empowering leaders of peace.”
Apresiasi Presiden kepada Google
Pada kesempatan itu Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Google dalam upaya mengatasi Illegal Unreported and Unregulated (IIU), dan berharap Google juga dapat mendukung upaya Indonesia untuk memberdayakan ekonomi digital bagi UMKM.