Baik di depan Diaspora maupun blogger Kompasiana, Presiden menjelaskan tentang masa ketika ekonomi melambat, sebenarnya dalam konteks global, semua negara juga mengalami perlambatan. Bahkan beberapa negara mengalami pertumbuhan yang minus: Rusia, Brasilia, China dan Yunani.
 [caption caption="Kompasianer bersama Presiden RI. (penulis: nomor 3 dari kiri) |Foto: Setneg RI"]
Seperti yang sudah banyak orang ketahui, gaya bicara Presiden asal Solo ini sangat membumi, santai tetapi serius, egaliter, dan pada saat yang tepat, pandai menyisipkan humor cerdas yang sebenarnya menjadi bagian dari keseluruhan pidatonya. Ada aura sejuk dan semangat optimisme yang menular pada kami, pendengarnya saat itu.
Selanjutnya mari kita simak poin-poin penting terkait kunjungan Presiden baru-baru ini ke Amerika Serikat (AS) --- bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta rombongan dalam rangka pertemuan utama yaitu menghadiri KTT ASEAN-AS pada tanggal 15-16 Februari 2016 serta beberapa pertemuan lain dengan para bos media sosial, yaitu Sundar Pichai (CEO Google), Mark Zuckerberg (Facebook), Twitter, dan Plug and Play.
[caption caption="Presiden RI pada pertemuan KTT ASEAN-US, 15-16 Februari 2016 |Video VoA News"]
Dalam kesempatan ini Indonesia mengusung tema Kerja Sama untuk Perdamaian dan Kesejahteraan. KTT ASEAN-AS ini diselenggarakan di Sunnylands, California.
Presiden menyatakan bahwa hasil pertemuan pada KTT ASEAN-AS harus bermanfaat bagi perdamaian dan kesejahteraan, baik Indonesia, negara-negara ASEAN, dan juga untuk dunia.
Kedua, Presiden Jokowi menekankan tentang pentingnya azas keberpihakan kita pada usaha kecil, usaha mikro, usaha menengah di era keterbukaan ekonomi dan inovasi teknologi digital.
Selain itu, Indonesia menekankan pentingnya pesan perdamaian pada KTT tersebut, hal ini disampaikan saat Presiden menjadi pembicara pertama dalam pembahasan isu counter terrorism.
[caption caption="Pidato pada US-ASEAN Business Council | Dokpri-youtube video voa news"]
Dalam pertemuan ini, yang menyampaikan pidato utama adalah perwakilan dari Amerika Serikat. Menurut Presiden Jokowi, ASEAN dan AS bersama-sama memiliki kewajiban untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan serta dunia.