Insan papa berselimutkan kebusukan berbau
Membaur sepi tak terperi
Napas tersisa satu persatu
Meluruh jiwa seiring akhir waktu
Berlalu.
***
Mereka gemakan suara
Serukan namaku
Dengan tangan terkepal
Pekik meraung, “Ganyang kemiskinan, entaskan kaum proletar”
Pria berdasi biru berjanji ‘kan mengenyahkan aku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!