Mohon tunggu...
Indriana MS
Indriana MS Mohon Tunggu... Lainnya - Relawan

Gadis manis yang suka berpetualang untuk menjelajah dan bercerita

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Filem Lorong Waktu 90-an

5 April 2023   12:37 Diperbarui: 5 April 2023   12:51 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pintu kemana saja punya nya si Doraemon, nah kalau Lorong Waktu punya si Zidan. Pergi kemana aja sambil nemuin pengalaman pengalaman yang menarik dan tentunya bisa mendewasakan kita, bercermin dari kehidupan orang lain dan bisa membantu menjadi trouble solver seperti nya itu mengasyikan haha tapi itu di TV. Menurut sy sebenarnya di kehidupan nyata pun kita juga melakukan perjalanan lorong waktu loh. 

Perjalanan yang maju terus namun terkadang kita bakaln flashback lagi tentang kita dimasa lalu sebagai cermin kita di masa depan buat jadi lebih baik sedangkan kalau di filem perjalan lorong waktu ini perjalanannya maju mundur sesuai maunya ustadz Addin yang bertugas mengendalikan mesin waktu dan tentunya  sutradara file hehe. Salah satu point dari Filem Lorong Waktu ini kita diajarkan tentang ilmu ilmu kehidupan, religi, moral, berbicara sambil menyelipkan guyon biar gak serius serius amat dan banyak lagi tingkah kocak pak Haji Husin dan Zidan yang buat ni filem gak ngebosenin pas di tonton.

Rindu filem filem zaman dulu yg dikemas sesuai dengan tema umur dan tujuan filem itu dibuat, khususnya filem anak anak yaaahhh salah satunya ya Filem Lorong waktu ini hehe. Seperti komen salah satu netizen "sy gak nyangka, dulu saya selalu lihat filem nya dan sangat menarik ternyata kisah ini adalah cerita cerita para ulama terdahulu yang dimodernkan... Masyaallah" kalau dipikir piker bener juga sih haha. Suka aja tiap misi yg diceritakan dalam setiap episode filem nya. 

Baiklah saya mungkin akan menceritakan salah satu episode dari Filem Lorong waktu yang pak Haji Husin di perankan oleh actor ternama Indonesia Bapak Dedy Mizwar yang kita tahu sudah banyak membintangi filem filem besar Indonesia dan anak kecil yang selalu menemaninya bernama Zidan (perannya zidan di file mini uuuuuhhh gemoyyy pisaannn eyyy haha)

Dalam tulisan kali ini saya mau menceritakan tentang kali perama file mini ada alias Episode perdana sebelum episode nya mengalahkan episode drakor yang sampe 200an haha. Di Episode pertama yang seinget saya aja ni yah. Suatu hari di mesjid yang megah disebuah daerah entah dimana tu di daerah Jakarta deh pokoknya. Terlihat dua orang laki laki paruh baya dan seorang anak berbadan subur sedang berbicara di pelataran mesjid tentang misi yang akan diberikan oleh seorang anak muda pengurus mesjid juga sekaligus yang membuat mesin lorong waktu ini bernama ustadz Addin yang saya sebutkan diatas tadi. 

Tapi ditengah pembicaraan mereka munculah sosok yang sangat mencurigakan yang di file ini di perankan oleh bang Opi Kumis sebagai mahluk yang bernama Bang Havid. (bang opi dari dulu sampe sekarang wajah dan perawakannya gak berubah ya hehe) ternyata bang Havid ini adalah seorang preman yang sedang ingin belajar mengaji karena sedang OTW taubat dari kebiasaan maksiatnya. 

Bang opi memperkenalkan dirinya sebagai PENGACARA (PENGangguran banyak ACARA) karena niat bang HAVID baik maka di IA kan oleh pak haji dan ustadz Addin dan ditawari pekerjaan sebagai penjaga Toko di Mesjid. Nah kita kembali ke mesin Lorong Waktu, pak haji Husin dan Zidan dikirm oleh Ustadz Adin untuk menyelesaikan misi kesebuah hutan yang dimana di hutan itu ada 3 pemburu  yang sedang memperebutkan seekor ayam panggang sampai harus menggunakan senjata. 

Mesin waktu membawa Zidan dan pak haji Husin tepat jatuh di ayam panggang. Pak haji kaget waduhhh kenapa pada bawa bawa senjata ni orang orang dan pemburu  ini menjeaskan kalau mereka sedang memperebutkan ayam bakar yang mereka dapatkan. Pemburu pertama bilang kalau dia berhak atas ayam buruan karena ialah yang menembak ayam tersebut, pemburu kedua kedua bilang dia berhak juga arena ia yang memiliki korek untuk menyalakan api dan pemburu ketiga bilang kalau ia juga berhak karena ia yang membersihkan ayam buruan. 

Kenapa tidak dibagi aja? Karena mereka merasa ayam tersebut terlalu kecil jadi tidak bisa di bagi jadi mereka ingin ayam panggang itu secara utuh. Pak Haji dan Zidan pun bermusyawarah dadakan sambil ayam meminta ayam panggang itu diamankan oleh Zidan di tangannya hihi kemudian memutuskan zidan saja yang akan memakan ayam panggang itu biar adil haha. Setelah ayam panggang itu habis pak haji menjelaskan kalau ayam itu habis di makan zidan sebagai orang keempat haha. 

Kemudian pak Haji berkata lagi kalau tidak seharusnya mereka saling berkelahi karean nantinya bukan pihak yang bertseteru yang akan mendapatkan masalahnya tapi orang lain, buktinya ayamnya diembat zidan haha. Kalau pihak yang berseteru sama sama ikhlas Tuhan bakal ngasi ganti yang lebih baik kemudian tiba tiba datanglah kiriman sekarung beras, bebrapa botol kecap dan saus yang dikirm oleh ustadz Addin dengan mesin lorong waktunya. 

Tanpa piker panjang ketiga pemburu itu mengambil bahan makanan itu kemudian bertanya kembali kenapa hanya beras dan kecap gak ada lauk atau sayurnya. Dijawab kembali oleh pak haji kalau untuk lauk dan sayur mereka bisa mencari di alam kemidan makan dengan kecap saus, didorong dengan nasi kemudian kenyang. Sesimple itu ternya hidup kan? Jadi pesan moral yang saya ambil ada beberapa point

  • Perkelahian itu tidak ada untungnya malam mungkin orang lain yang diuntungkan karena perseteruan kita
  • Alam itu diciptakan tuhan lengakp dengan isinya yang akan digunakan manusia hanya saja manusia kadang terlalu serakah, manusia yang tidak bisa berfikir dengan baik untuk mengelola alam dengan baik karena adanya sifat serakah dalam dirinya yang tidak bisa dikontrol
  • Belajar ikhlas itu gak ada salahnya karena Tuhan maha adil dan tahu apa yang terbaik  untuk umat Nya

Yahhhhh kenapa saya jadi ceramah yak? Itu bebErapa pesan moral yang saya dapat dari perjalanan episode ini. Terus kita kembali ke bang Havid yang sudah menjabat sebagai pramuniaga alias penjaga took mesjid yang ternyata gak bisa baca tulis serta menghitung tapi pak haji Husin dan ustadz Addin tidak tahu. Lama kelaman pak haji Husin curiga kenapa tidak ada pencatatan ya dalam transakisi toko?

Tapi bang Havid berdalih kalau ia gak percaya dengan pencatatan, ia hanya percaya dengan ingatannya saja haha. Sebenarnya bang Havid sudah merasa kecewa dengan dirinya kenapa dulu ia gak belajar dengan baik disaat sekolah jadi saat ia besar seperti saat ini merasa bodoh dan dibohongi orang. Jadi pesannya jangan malas belajar di sekolahan yah? Minimal bisa baca tulis lah hehe

Penasaran sama cerita cerita Lorong Waktu ini? Coba deh cari di Youtube hehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun