Tanpa piker panjang ketiga pemburu itu mengambil bahan makanan itu kemudian bertanya kembali kenapa hanya beras dan kecap gak ada lauk atau sayurnya. Dijawab kembali oleh pak haji kalau untuk lauk dan sayur mereka bisa mencari di alam kemidan makan dengan kecap saus, didorong dengan nasi kemudian kenyang. Sesimple itu ternya hidup kan? Jadi pesan moral yang saya ambil ada beberapa point
- Perkelahian itu tidak ada untungnya malam mungkin orang lain yang diuntungkan karena perseteruan kita
- Alam itu diciptakan tuhan lengakp dengan isinya yang akan digunakan manusia hanya saja manusia kadang terlalu serakah, manusia yang tidak bisa berfikir dengan baik untuk mengelola alam dengan baik karena adanya sifat serakah dalam dirinya yang tidak bisa dikontrol
- Belajar ikhlas itu gak ada salahnya karena Tuhan maha adil dan tahu apa yang terbaik  untuk umat Nya
Yahhhhh kenapa saya jadi ceramah yak? Itu bebErapa pesan moral yang saya dapat dari perjalanan episode ini. Terus kita kembali ke bang Havid yang sudah menjabat sebagai pramuniaga alias penjaga took mesjid yang ternyata gak bisa baca tulis serta menghitung tapi pak haji Husin dan ustadz Addin tidak tahu. Lama kelaman pak haji Husin curiga kenapa tidak ada pencatatan ya dalam transakisi toko?
Tapi bang Havid berdalih kalau ia gak percaya dengan pencatatan, ia hanya percaya dengan ingatannya saja haha. Sebenarnya bang Havid sudah merasa kecewa dengan dirinya kenapa dulu ia gak belajar dengan baik disaat sekolah jadi saat ia besar seperti saat ini merasa bodoh dan dibohongi orang. Jadi pesannya jangan malas belajar di sekolahan yah? Minimal bisa baca tulis lah hehe
Penasaran sama cerita cerita Lorong Waktu ini? Coba deh cari di Youtube hehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H