Kohlberg dalam (nurgiyono 2005:56)Â mengemeukakan bahwa seorang anak pada tahap perkembangan opersional konkret memiliki perkembangan operasional yaitu:
1. penghormatan tanpa pemertanyaan terhadap  kekuatan yang berada diluar jangkauan; masalah baik buruk, boleh dan tidak boleh, ditentukan oleh  konsekuensi fisik  terhadap suatu tindakan yang dilakukan.
2. hubungan dipandang sebagai pemahaman marketplace daripada loyalitas, keadilan, atau rasa trimakasih.
perkembangan bahasa anak usia operasional konkret
Tahapan ini adalah usia anak 7-11 tahun, sedangkan harllock menyebutkan anak usia 7-11 tahun  masuk kedalam tahap masa akhir anak-anak, atau usia sekolah dasaar (1980;146). dalam  tahapan ini anak memiliki ciri-ciri yakni :
1.penambahan kosakata umum terjadi  secara tidak teratur . anak yang lebih besar tidak hanya belajar kosakata baru tetapi juga mempelajari arti dari kata-kata lama. anak laki-laki lebih banyak memiliki kata-kata populer yang kasar  dan kata-kata makian karena kata-kata itu dianggap sebagai pertanda kejantanan, sedangkan anak perampuan lebih banyak kosakata rahasia.
2. kesalahan dalam pengucapan kata-kata lebih sedikit pada usia ini.
3. tahap mengobrol mungkin menjadi ciri perkembangan ini, ditahap ini anak tidak hanya sekedar bersuara, tetapi anak menggunakan pembicaraan sebagai bentuk komuniasi bukan sebagai bentuk latihan verbal.
4.isi pembicaraan egosentris, maksudnya adalah saat anak-anakn sedang berbicara dengan teman sebayanya pembicaraan umumnya tidak terlalu egosentris, berbeda jika mereka berada bersama orang-orang dewasa biasanya meraka menunjukan sikap egosentris
perkembangan emosi anak usia operasional konkret
Pola emosi  anak usia konkret terdiri dari dua hal. pertama, jenis situasi yang membangkitkan emosi dan kedua, bentuk ungkapannya. perubahan tersebut lebih merupakan akibat dari meluasnya  pengalaman dan belajar dari pada proses pematangan diri (hurlock 1980:154). ciri emosi anak usiakonkret adalah: