Mengapa Donna J Haraway mengkritik teknologi digitalisasi manusia
Donna J. Haraway mengkritik teknologi digitalisasi manusia karena beberapa alasan yang berkaitan dengan dampaknya terhadap identitas manusia, hubungan sosial, dan struktur kekuasaan dalam masyarakat. Pertama, Haraway menyoroti bagaimana teknologi digitalisasi dapat menyebabkan alienasi dan dehumanisasi, di mana manusia mulai diperlakukan atau berperilaku seperti mesin, kehilangan aspek kemanusiaan dan etika yang seharusnya menjadi inti dari eksistensi manusia.
Kedua, Haraway mengkritik bagaimana teknologi digitalisasi sering kali digunakan untuk memperkuat struktur kekuasaan yang ada, memperbudak manusia melalui mekanisme kerja yang semakin terotomatisasi dan mengurangi interaksi manusia yang otentik. Teknologi modern, menurut Haraway, tidak selalu memanusiakan proses pekerjaan, tetapi malah dapat semakin memperbudak manusia, mengisolasi individu daripada meningkatkan komunikasi antar manusia.
Ketiga, Haraway menekankan pentingnya memperjuangkan sistem kerja yang universal tanpa identitas apapun, di mana teknologi harus berfungsi untuk memberdayakan kelompok terpinggirkan, bukan hanya sebagai alat dominasi. Dia juga mendorong adanya perjuangan radikal untuk menghilangkan posisi biner yang sering kali terkait dengan identitas gender, ras, dan kelas dalam penggunaan teknologi.
Keempat, Haraway mengusulkan konsep cyborg sebagai cara untuk menolak batasan-batasan yang kaku antara manusia, hewan, dan mesin, menantang dualisme yang mendominasi pemikiran Barat dan mempromosikan pandangan yang lebih inklusif dan tidak dualistik.
Secara keseluruhan, kritik Haraway terhadap teknologi digitalisasi manusia berakar pada kekhawatirannya akan hilangnya martabat manusia, etika keperdulian, dan potensi teknologi untuk memperburuk ketidaksetaraan yang sudah ada. Dengan mengusulkan konsep cyborg, Haraway menawarkan cara untuk menolak pembagian yang kaku antara manusia, hewan, dan mesin, serta menantang dualisme yang mendominasi pemikiran Barat. Ini mendorong pandangan yang lebih inklusif dan tidak dualistik, yang memungkinkan kita untuk memikirkan kembali hubungan kita dengan teknologi. Haraway menekankan bahwa kita harus mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan kita dengan cara yang meningkatkan kemanusiaan kita, bukan menguranginya.
Haraway meminta kita untuk mempertimbangkan dengan hati-hati tujuan teknologi dan siapa yang diuntungkan oleh penggunaannya. Dia menganjurkan pendekatan yang lebih bertanggung jawab dan etis terhadap teknologi, yang mengakui keterkaitan semua bentuk kehidupan dan menghormati martabat setiap individu. Pendekatan ini akan memerlukan penilaian ulang terhadap tujuan penggunaan teknologi dan memastikan bahwa teknologi memberdayakan, bukan menindas, serta bekerja menuju masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua.
Donna J. Haraway, dalam karyanya yang terkenal, "A Cyborg Manifesto," tidak secara langsung membahas "digitalisasi manusia" dalam istilah yang spesifik, tetapi dia menawarkan kritik dan pandangan tentang hubungan antara manusia dan teknologi yang dapat diaplikasikan ke konsep digitalisasi. Berikut adalah beberapa kritik dan manfaat yang dapat diinterpretasikan dari pemikiran Haraway:
Kritik:
- Alienasi dan Dehumanisasi: Haraway mengkritik bagaimana teknologi, dalam bentuk kapitalisme dan mekanisasi, dapat menyebabkan alienasi dan dehumanisasi. Teknologi dapat mengurangi manusia menjadi bagian dari mesin yang lebih besar, menghilangkan individualitas dan kemanusiaan mereka.
- Dominasi dan Kontrol: Teknologi dapat digunakan untuk memperkuat struktur kekuasaan yang ada dan mendominasi kelompok tertentu, memperdalam ketidaksetaraan dan penindasan.
Haraway menantang kita untuk memikirkan kembali hubungan kita dengan teknologi, tidak sebagai sesuatu yang asing dan mengancam, tetapi sebagai sesuatu yang dapat kita integrasikan ke dalam kehidupan kita untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.