Mohon tunggu...
Indra Yusuf
Indra Yusuf Mohon Tunggu... Akuntan - Universitas Mercu Buana

NIM: 55522110012 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Audit Sistem Informasi - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 10: Diskursus Audit Database dan Storage

13 Desember 2023   23:49 Diperbarui: 14 Desember 2023   00:25 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Audit database dan penyimpanan adalah proses penting yang dilakukan untuk memastikan bahwa data yang disimpan dalam sistem informasi organisasi dikelola dengan cara yang aman, efisien, dan sesuai dengan kebijakan dan regulasi yang berlaku. Berikut adalah beberapa alasan mengapa audit database dan penyimpanan perlu dilakukan:

  • Keamanan Data: Audit membantu mengidentifikasi kerentanan keamanan dalam database dan sistem penyimpanan, seperti akses yang tidak sah, injeksi SQL, dan risiko lainnya. Dengan demikian, organisasi dapat mengambil langkah-langkah untuk memperkuat keamanan dan melindungi data sensitif.
  • Kepatuhan Regulasi: Banyak industri memiliki regulasi ketat mengenai pengelolaan dan perlindungan data, seperti GDPR, HIPAA, dan SOX. Audit database memastikan bahwa organisasi mematuhi standar dan undang-undang tersebut, menghindari denda dan sanksi.
  • Integritas Data: Audit memverifikasi bahwa prosedur yang ada memastikan integritas data, meminimalkan risiko data yang rusak atau tidak konsisten, yang dapat berdampak pada keputusan bisnis.
  • Efisiensi Operasional: Audit dapat mengungkapkan masalah kinerja dalam database dan sistem penyimpanan, seperti penggunaan sumber daya yang tidak efisien atau konfigurasi yang suboptimal, yang dapat diperbaiki untuk meningkatkan efisiensi operasional.
  • Pemulihan Bencana: Audit memeriksa strategi backup dan pemulihan bencana untuk memastikan bahwa data dapat dipulihkan dengan cepat dan lengkap setelah kejadian yang tidak terduga, seperti kegagalan perangkat keras atau serangan siber.
  • Penggunaan Sumber Daya: Audit membantu organisasi memahami bagaimana sumber daya penyimpanan digunakan dan apakah ada pemborosan atau kebutuhan untuk peningkatan kapasitas.
  • pengambilan keputusan yang tepat dalam organisasi: Audit database memastikan bahwa data yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan adalah data yang valid, akurat, dan terkini, sehingga keputusan yang dibuat dapat diandalkan dan efektif.
  • Transparansi: Melakukan audit database dan penyimpanan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan data. Stakeholder dapat lebih percaya bahwa organisasi mengelola data dengan bertanggung jawab.
  • Deteksi dan Pencegahan Penipuan: Audit dapat membantu mengidentifikasi aktivitas mencurigakan atau tidak biasa yang mungkin menunjukkan penipuan atau penyalahgunaan data.
  • Optimalisasi Biaya: Dengan memahami penggunaan sumber daya penyimpanan dan efisiensi database, organisasi dapat mengoptimalkan investasi mereka dalam infrastruktur TI dan mengurangi biaya yang tidak perlu.

Secara keseluruhan, audit database dan penyimpanan adalah langkah proaktif yang membantu organisasi mengelola risiko, meningkatkan kepatuhan, dan memastikan bahwa aset data mereka dikelola dengan cara yang paling efektif dan aman.

Teknik dalam melakukan audit database

Melakukan audit database melibatkan serangkaian langkah yang sistematis dan terstruktur untuk mengevaluasi berbagai aspek dari database yang sedang diaudit. Berikut adalah beberapa teknik yang digunakan dalam proses audit database:

  • Pemilihan Database untuk Diaudit: Menentukan database mana yang akan diaudit berdasarkan kriteria seperti sensitivitas data, volume transaksi, atau kepentingan strategis.
  • Penentuan Ruang Lingkup Audit: Menetapkan ruang lingkup audit, termasuk area fokus seperti keamanan, integritas data, kinerja, dan kepatuhan terhadap regulasi.
  • Penggunaan Standar Audit: Mengacu pada standar audit yang diakui, seperti COBIT, untuk menentukan karakteristik informasi yang penting dalam analisis audit.
  • Pemeriksaan Versi Perangkat Lunak Database: Memverifikasi bahwa versi perangkat lunak database yang digunakan masih didukung oleh vendor, untuk memastikan bahwa database mendapatkan update keamanan dan pemeliharaan yang diperlukan.
  • Evaluasi Komponen Database: Melakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen database seperti file system, data dictionary, objek database, analisis pengguna database, sistem proteksi dan backup data, serta keamanan dan proteksi data dari database.
  • Penggunaan Alat dan Teknologi Audit: Menggunakan perangkat lunak khusus untuk audit database, seperti Cross-Platform Audit, DB Audit and Security 360, Azure SQL Database Auditing, Idera's SQL compliance manager, dan ApexSQL Audit, yang membantu dalam proses audit.
  • Analisis dan Pemeriksaan Akses: Proses audit melibatkan pemeriksaan terhadap hak akses yang diberikan kepada pengguna database. Ini termasuk memverifikasi bahwa izin database diberikan atau dicabut dengan tepat sesuai dengan tingkat otorisasi yang diperlukan. Penting juga untuk meninjau izin yang diberikan kepada individu daripada kelompok atau peran, untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses data yang sensitif atau kritis.
  • Pemeriksaan Backup dan Pemulihan: Audit database juga harus memeriksa prosedur backup dan pemulihan bencana. Ini termasuk memastikan bahwa backup data dilakukan secara teratur dan bahwa ada rencana pemulihan yang efektif dan teruji jika terjadi kegagalan sistem atau bencana lainnya. Strategi ini harus dapat diandalkan dan memungkinkan pemulihan data yang cepat dan lengkap untuk meminimalkan downtime dan kerugian data.

Referensi:

Davis, C., Schiller, M., & Wheeler, K. (2011). IT Auditing: Using Controls to Protect Information Assets. 2nd Edition. McGraw-Hill Education. 

Moskowitz, H. (2003). Database Security and Auditing: Protecting Data Integrity and Accessibility. 

Halper, F. B., & Jones, S. R. (2011). Auditing and GRC Automation in SAP. Springer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun