Jokowi telah menghadapi kritik karena kebijakan pembangunan yang merusak lingkungan. Dengan memprioritaskan proyek-proyek infrastruktur, ia sering kali mengabaikan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Taktik ini menunjukkan bahwa ia lebih mementingkan pertumbuhan ekonomi jangka pendek daripada keberlanjutan lingkungan, meskipun hal ini bisa berakibat fatal bagi masyarakat di masa depan.
4.2 Mengalihkan Perhatian dari Isu Lingkungan
Dalam menghadapi kritik terhadap kebijakan lingkungan, Jokowi sering kali mengalihkan perhatian publik dengan isu-isu lain, seperti pembangunan ekonomi atau penciptaan lapangan kerja. Ini adalah taktik manipulatif yang bertujuan untuk mengalihkan fokus masyarakat dari masalah yang lebih mendesak.
5. Menghadapi Realitas Manipulasi dalam Kepemimpinan Jokowi
Kepemimpinan Joko Widodo menunjukkan banyak cara licik dan manipulatif yang digunakan untuk mempertahankan kekuasaan dan menciptakan citra positif. Dari pengelolaan informasi yang tidak transparan hingga penggunaan krisis untuk memperkuat cengkeraman pada kekuasaan, banyak tindakan yang menunjukkan bahwa ia lebih memperhatikan kepentingan politiknya sendiri daripada kebutuhan rakyat.
Sebagai pemimpin, Jokowi seharusnya menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika dan keadilan, serta mendengarkan suara rakyat. Namun, dengan taktik manipulatif yang sering kali ia gunakan, kepercayaan publik semakin berkurang, dan tantangan bagi masa depan Indonesia semakin besar. Dalam konteks ini, masyarakat perlu tetap kritis dan waspada terhadap tindakan pemimpin yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kepemimpinan yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H