Mohon tunggu...
Indra Wardhana
Indra Wardhana Mohon Tunggu... Konsultan - Managing Director

Bertanggung jawab terhadap pengembangan usaha bisnis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Oligarki akan Menghancurkan Hak dan Warisan Kesultanan dan Kerajaan di Indonesia

25 Juli 2024   12:59 Diperbarui: 25 Juli 2024   13:03 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Oligarki Akan Menghancurkan Hak dan Warisan Kesultanan dan Kerajaan di Indonesia*

Indra Wardhana

Indonesia, dengan kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa, memiliki warisan kesultanan dan kerajaan yang telah berdiri selama berabad-abad. Kesultanan dan kerajaan ini bukan hanya simbol kebanggaan budaya, tetapi juga memiliki peran penting dalam struktur sosial dan politik masyarakat setempat. Namun, dominasi oligarki di Indonesia saat ini mengancam keberlangsungan hak dan warisan dari kesultanan dan kerajaan ini. Oligarki, dengan pengaruh besar mereka dalam bidang ekonomi dan politik, dapat merusak dan mengikis warisan berharga ini.

*Sejarah Kesultanan dan Kerajaan di Indonesia*

Kesultanan dan kerajaan di Indonesia telah ada sejak zaman pra-kolonial, memainkan peran penting dalam pembentukan identitas dan peradaban bangsa. Beberapa contoh penting termasuk Kesultanan Yogyakarta, Kesultanan Surakarta, Kesultanan Banten, dan Kerajaan Ubud di Bali. Mereka berfungsi sebagai pusat budaya, spiritual, dan pemerintahan lokal, serta memiliki tanah dan sumber daya yang signifikan.

*Ancaman dari Oligarki*

*Penguasaan Tanah dan Sumber Daya*

Fakta: Oligarki sering kali menggunakan kekuatan ekonomi mereka untuk menguasai tanah dan sumber daya yang sebelumnya dimiliki oleh kesultanan dan kerajaan.

Dampak: Pengambilalihan ini tidak hanya mengurangi kekayaan material kesultanan dan kerajaan tetapi juga mengikis otoritas dan peran mereka dalam masyarakat. Tanah yang seharusnya digunakan untuk kepentingan komunitas lokal kini beralih ke tangan segelintir elit untuk kepentingan bisnis pribadi.

*Pelemahan Budaya dan Identitas*

Fakta: Oligarki cenderung tidak memperhatikan nilai-nilai budaya dan sejarah yang melekat pada kesultanan dan kerajaan.

Dampak: Warisan budaya yang dijaga dan dilestarikan oleh kesultanan dan kerajaan bisa hilang atau tergantikan oleh kepentingan komersial. Peninggalan sejarah seperti bangunan bersejarah, upacara adat, dan praktik budaya bisa diabaikan atau bahkan dihancurkan demi pembangunan yang tidak sensitif terhadap budaya lokal.

*Kontrol Politik dan Pengaruh*

Fakta: Oligarki menggunakan pengaruh politik mereka untuk menguasai kebijakan lokal dan nasional.

Dampak: Kesultanan dan kerajaan yang sebelumnya memiliki peran politik penting dalam pemerintahan lokal kini kehilangan pengaruhnya. Kebijakan yang diambil sering kali tidak mempertimbangkan kepentingan dan hak mereka, menyebabkan marginalisasi politik.

*Dampak Nyata di Indonesia*

*Kasus Pengambilalihan Tanah*

Banyak kesultanan dan kerajaan kehilangan tanah mereka akibat proyek-proyek pembangunan yang dikendalikan oleh oligarki. Misalnya, pengembangan properti mewah dan industri besar sering kali mengambil alih lahan yang dulunya milik kesultanan.

*Erosi Budaya*

Dengan dominasi oligarki dalam ekonomi dan media, budaya lokal yang dilestarikan oleh kesultanan dan kerajaan seringkali tersingkir oleh budaya populer yang dipromosikan oleh para elit. Ini menyebabkan generasi muda semakin jauh dari akar budaya mereka.

*Kehilangan Pengaruh Politik*

Kesultanan dan kerajaan yang dulunya memiliki suara dalam urusan pemerintahan lokal kini lebih sering diabaikan. Keputusan politik lebih banyak diambil oleh mereka yang memiliki kekuatan ekonomi, mengesampingkan para pemimpin tradisional.

Analisa: Bagaimana Menghadapi Tantangan Ini?

*Penguatan Hukum dan Kebijakan*

Perlu adanya regulasi yang lebih ketat untuk melindungi tanah dan sumber daya yang dimiliki oleh kesultanan dan kerajaan. Pemerintah harus memastikan bahwa kepentingan mereka dilindungi dan diprioritaskan.

*Pemberdayaan Budaya*

Upaya pelestarian budaya harus ditingkatkan dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Ini bisa dilakukan melalui program-program pendidikan, festival budaya, dan promosi pariwisata yang menonjolkan warisan kesultanan dan kerajaan.

*Penguatan Peran Politik*

Kesultanan dan kerajaan harus diberi ruang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan politik lokal. Representasi mereka di lembaga-lembaga pemerintahan bisa memastikan bahwa suara mereka didengar dan diperhitungkan.

Oligarki memiliki potensi besar untuk merusak hak dan warisan kesultanan dan kerajaan di Indonesia. Dominasi mereka dalam bidang ekonomi dan politik dapat mengikis kekayaan, budaya, dan pengaruh politik yang telah lama dimiliki oleh kesultanan dan kerajaan. Untuk melindungi warisan berharga ini, perlu adanya upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan para pemimpin tradisional untuk melawan pengaruh oligarki dan memastikan bahwa kesultanan dan kerajaan dapat terus berperan dalam membangun identitas dan kesejahteraan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun