"Ayo cepetan mandi," sambungnya lagi, sambil terus sajamenghadap ke kaca.
Saya yang baru bangun, bergegas pergi ke kamar mandi. Jurus mandi ala tentara perang pun dilakukan, yang penting basah, dan segar.
Kemudian kami berangkat, masuk gerbang Moh Toha, keluar Cileunyi, lanjut ke arah Cicalengka.
Semuanya lancar tanpa kendala apa-apa.
Sesampianya di lokasi undangan, hal templete yang ditemui adalah, mencari tempat parkir. Beruntung tidak terlalu jauh, jadi aman lah.
Ternyata tempatnya di perbukitan, di suatu vila entah milik siapa, tema set nikahannya outdor gitu, cuma sayang panas pisan cuacanya.
Tapi aman dari pada hujan, kasian temen saya yang nikah. Bisa-bisa sepi tamu.
Bertemu lagi beberapa kawan, dan makan-makan di sana.Â
"Kayanya sudah makan kita harus foto," kata istri ke saya.
"Ayok," kata saya.
Berfotolah kami dengan pengantin, kemudian istri saya pamit, karena katanya harus cepet-cepet pulang mau kajian bareng Hanan Ataqi di TSM.