Pameran seni inklusi artbrut seperti ini pernah juga digelar di Galeri Nasional Jakarta, dengan peserta antara lain siswa sekolah penyandang autisme dan gangguan mental.
Patut kita berikan apresiasi tinggi kepada para pegiat seni atas kesediaan dan uluran tangan untuk para menghidupkan jagat seni Outsider Art bagi penyandang kebutuhan khusus dan difabel di Indonesia.
Terlebih khusus Rina Ciputra Sastrawinata, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Jakarta, sebagai penggagas pameran ini. Juga kurator Jean Couteau, seniman kontemporer Hanafi, dan Nawa Tunggal berserta Komunitas Kapal Cinta, yang mengolah tema inklusifitas di pameran ini.Â
"Harapannya, pameran ini mampu membuka jalan kepada keluarga, komunitas, dan masyarakat bahwa para seniman berkebutuhan khusus ini bisa diarahkan agar bisa hidup mandiri dengan menghasilkan karya-karya berkualitas," kata Rina Ciputra.Â
Semoga menjadi penyemangat agar lebih banyak event seni Artbrut/Outsider Art Indonesia serupa di berbagai kota, sehingga  para pendidik termotivasi untuk lebih meningkatkan capaian terapi melalui kegiatan berkesenian.
Dan  masyarakat Indonesia jadi terbuka, setara menerima keistimewaan para difabel dan anak inklusif.Â
(Indrawan Miga)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H