Mohon tunggu...
indra Tranggono
indra Tranggono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Emha, Padhang mBulan, Gerakan Sosial Profetik...

17 Oktober 2024   11:50 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:23 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemaslahatan kolektif tersebut antara lain tercermin pada pengutamaan nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, persaudaraan dan solidaritas. Kemanusiaan berkait erat dengan isu keadilan baik secara struktural maupun sosial. Kebersamaan berelasi dengan terbukanya ruang partisipasi publik, di mana setiap individu mendapatkan hak-hak dan wajib menjalankan kewajibannya. Persaudaraan berhubungan dengan perasaan satu nasib, satu penderitaan di dalam tantangan yang menuntut jawaban. Adapun solidaritas bertalian dengan penghargaan atas individu dalam konteks sosial, di mana setiap orang wajib mendapatkan empati, bantuan atau pertolongan demi mengatasi problem hidupnya.

Dalam konteks maiyah, agama tidak hanya dipahami sebagai ritus yang berelasi dengan kesalehan ritual, tetapi juga dipahami sebagai teks suci (sumber nilai ideal) yang di-break-down menjadi pengetahuan dan ilmu yang kemudian dipraktikkan menjadi kenyataan. Ilmu kelakone kanthi laku (ilmu, pengetahuan dan seluruh nilai-nilainya menjadi mewujud melalui tindakan/berkarya).

Forum maiyah yang digagas, dibangun dan dimotori Emha merupakan gerakan profetik (pinjam istilah sejarawan dan budayawan Kuntowijoyo). Gerakan berbasis profetisme bertujuan membebaskan sekaligus meninggikan eksistensi manusia. Membebaskan dari berbagai kepungan hambatan yang menjerat manusia. Dari pembebasan diri, manusia bisa mengaktualisasi potensi-potensi dirinya. Ini turunannya adalah pencapaian diri yang mendekati ideal dan pencapaian eksistensial yang tinggi.

Meskipun kini Cak Nun sedang sakit, forum maiyah di berbagai kota/daerah tetap jalan. Mereka konsisten mengolah dan memroduksi ide dan nilai serta karya-karya riil. Penguatan masyarakat madani terus berlangsung. Tak pernah mandeg. Ini menunjukkan, nilai-nilai yang ditanam dan disemai oleh Cak Nun terus hidup, kuat dan berkembang serta melahirkan makna dimensional bagi kehidupan kolektif yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, keadilan, kebersamaan, solidaritas dan kemajuan peradaban.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun