Mohon tunggu...
Indrata Kusuma Prijadi
Indrata Kusuma Prijadi Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier

Indrata Kusuma Prijadi, SE, S.Par., MM.Par Managing Director-Wishtler Hospitality Management VP Network Development-Indonesian Diaspora Network Global Chairman-Javanese Diaspora Network-Ngumpulke Balung Pisah Part-time Lecturer at ARS University Bandung and Univesitas WInaya Mukti Bandung

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pesan Menyentuh GM Hotel kepada Karyawan di Masa Covid-19

21 April 2020   07:00 Diperbarui: 27 April 2020   09:48 6034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: WhatsApp Group pribadi

***

Dunia Pariwisata adalah penyumbang devisa terbesar kedua bagi Indonesia, namun sayangnya, dengan adanya wabah corona ini, dunia Pariwisata; termasuk di dalamnya adalah dunia perhotelan; merupakan dunia usaha yang sangat terdampak.

Masih ingat pembicaraan kami dalam forum diskusi pariwisata dengan host Bapak Tendi Nuralam, bersama para diaspora Indonesia yang tinggal di seluruh penjuru dunia beberapa hari lalu di mana Bapak Noviendi Makalam dari Kementerian Pariwisata menyatakan keprihatinannya atas banyaknya insan perhotelan di Indonesia yang sangat terdampak oleh wabah corona (covid-19) ini, banyak yang kehilangan pekerjaan.

Belum lama juga saya mendapatkan edaran data sekitar 1200an hotel yang terpaksa harus tutup sementara.

Jumlah itu baru yang terdata, saya yakin masih banyak lagi hotel-hotel yang terpaksa tutup di luar data yang saya peroleh tersebut. (PHRI sendiri baru-baru ini merilis data 1642 hotel yang sementara tutup selama pandemi Covid-19 ini terjadi).

Belum lagi list hotel-hotel di Bali yang dijual gara-gara wabah ini yang pernah saya terima, dan beberapa di kota-kota lain di Indonesia.

Kami insan perhotelan Indonesia tidak ingin mengeluh, tapi kami ingin mata khalayak ramai di Indonesia terbuka, bahwa sektor bisnis yang terdampak oleh wabah ini bukan hanya satu atau dua saja, semua sektor terdampak, selama ini yang digembar-gemborkan terdampak hanyalah the tip of Iceberg (puncak gunung es); hanya itu-itu saja; padahal banyak sektor-sektor usaha lain yang sangat terdampak, tetapi tidak disentuh atau tidak dibicarakan.

Dampak wabah corona ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi di seluruh dunia. Inilah saatnya kita sama-sama berhemat-kencangkan ikat pinggang, sama-sama memikirkan inovasi dan modifikasi bentuk usaha yang bisa survive di dalam masa berat ini.

Kita bukan lagi berbicara mengenai the survival of the strongest; karena yang kuatpun bisa jatuh kalau efek wabah ini tidak segera diatasi bila wabah ini berlangsung lama; tapi lebih kepada the survival of the fittest... Bentuk bisnis yang bisa menyesuaikan dengan keadaan sekarang ini Insya Allah akan bisa survive; bertahan...

Bagaimana dan apa saja yang bisa kita lakukan?

Kita serahkan pada para ahlinya untuk mengkaji dan memberikan saran dan masukan kepada kita, sambil kita sesekali ikutan forum diskusi dunia maya yang sekarang ini sedang marak-maraknya dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun