Mohon tunggu...
Sukma Indra
Sukma Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Setiap Detik dalam hidup adalah Perjalanan, Setiap Perjalanan dalam hidup adalah Pelajaran.

Senang Menulis/ Senang Mencoba Hal yang Baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan, Bukan untuk berteduh

3 Desember 2024   19:25 Diperbarui: 3 Desember 2024   19:27 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung, hutan dan alam liar tidak akan pernah membohongi

Dia akan selalu menghargai selama kamu menjaganya

Jika hujan adalah simbol cinta,

maka banjir peringatan untuk tidak

terlalu tenggelam dengan perasaan

Saat hujan ta berhenti, kamu sadar ada hal-hal

yang tidak bisa di paksa untuk selesai. Hujan ini

caranya mengingatkan bahwa segala sesuatu

butuh waktu untuk reda

Jika memang tidak bisa di ajak searah, maka

cukuplah jadikan sebuah sejarah. Arahmu lebih penting

daripada kecepatan. Banyak yang bergerak cepat

tanpa arah, tidak menuju kemanapun

Tetesannya masih menempel dipucuk-pucuk daun. Ku nikmati

setiap iramanya dengan khidmat, mencoba memasuki lebih dalam

yang perlahan-lahan membasahi bumi dengan lembut terkadang

liar, romantis juga menakutkan

Ada yang harus ditelan walaupun pahit, yaitu keputusan

ada yang harus diterima walaupun sakit, yaitu kepergian

dan ada yang harus dicoba walaupun sulit, yaitu keikhlasan

penulis; Sukma Indra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun