Mohon tunggu...
Indra Rahayu
Indra Rahayu Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Menulis hanya pengisi waktu luang. Kebetulan, waktu luang cukup banyak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fleksibilitas dan Keterbukaan dalam Manajemen Pendidikan Islam

22 Agustus 2024   15:06 Diperbarui: 4 September 2024   13:26 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pembahasan kali ini orientasi dari istilah terbuka mengacu pada dua aktivitas. Pertama menerima pendapat atau kritik dari seseorang dan kelompok. Kedua memberikan akses pada seseorang untuk melakukan inovasi dan mengembangkan kemampuan. Implementasi dari keterbukaan akan berjalan bila mana ditunjang oleh keadilan dan kejujuran. Seseorang manajer atau dalam konteks pembahasan ini berarti kepala sekolah mesti berlaku adil dan jujur. Adil berarti memberikan wewenang atau kesempatan kepada karyawan untuk melakukan sebuah tindakan, dan tidak melakukan mikro manajemen. Tindakan tersebut dapat meningkatkan produktivitas dan rasa percaya diri karyawan. Selain adil, adalah sikap jujur. Kritik dan pendapat yang efektif dan optimal akan terjadi jika seorang pemimpin bersikap jujur terhadap kondisi dan situasi yang sedang dialami. Ketidakjujuran akan menepis dan membengkokkan segala pandangan, membuat tujuan dengan realitas yang baik semakin berjarak.

Keterbukaan memberikan dampak besar pada pemanfaatan sumber daya yang dimiliki. Seperti yang dijelaskan oleh Ramayulis (2008) bahwa manajemen pendidikan Islam merupakan proses pemanfaatan sumber daya terkait melalui kerja kolektif secara efektif dan efisien untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dunia dan akhirat. Kerja sama yang baik tentu diwujudkan dengan komunikasi yang intens. Jika salah satu pihak tidak mampu menerima pendapat atau menutup diri dari segala saran dan masukan, maka tujuan yang telah direncanakan tidak akan tercapai.

Ansari (2022: 175) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan terbuka di sini bukan saja terbuka dalam memberikan informasi yang benar, tetapi juga memberi dan menerima saran atau pendapat orang lain, terbuka kesempatan kepada semua pihak, terutama staf untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya baik dalam bidang dalam jabatan maupun bidang lain. Pernyataan tersebut menunjukkan urgensi dari sikap suportif bagi seorang pemimpin. Menyadari bahwa setiap staf berhak untuk beropini misalnya dalam rapat atau ketika merancang program lembaga pendidikan. Seorang pemimpin memiliki pengaruh yang besar terhadap efektivitas dan keaktifan sebuah lembaga pendidikan melalui setiap tindakan dan instruksi atau perintah. Gambaran dari organisasi yang efektif dan efisien bukan hanya mengadakan musyawarah secara rutin. Melainkan, seorang pemimpin menerima dan meminta masukan dari karyawan sekolah serta tidak mendominasi pekerjaan, dalam arti tidak mengerjakan semuanya secara individu, termasuk dalam mengambil keputusan.

Menjalankan fungsi manajemen dengan memperhatikan fleksibilitas dan keterbukaan berefek pada pergerakan dan kondisi yang masif pada lembaga pendidikan Islam. Sumber-sumber yang digunakan dalam proses belajar dan penunjang keberhasilan program yang terdapat dari berbagai referensi, tidak efektif jika masih kaku terhadap informasi atau perkembangan yang ada. Segala pembaharuan yang ditemukan pada abad ini dapat dipadukan dengan visi dan misi lembaga, tanpa meninggalkan atau menghapus budaya yang ada.  

Referensi

 

Ahyani, dkk. 2021. Prinsip-Prinsip Dasar Menyesuaikan Pendidikan Islam dalam Al-Quran.

Ansari. 2022. Manajemen Pendidikan Islam.

Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun