Mohon tunggu...
Indra Rahayu
Indra Rahayu Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Menulis hanya pengisi waktu luang. Kebetulan, waktu luang cukup banyak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fleksibilitas dan Keterbukaan dalam Manajemen Pendidikan Islam

22 Agustus 2024   15:06 Diperbarui: 4 September 2024   13:26 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan Islam dalam implementasinya tidak lepas dari pengelolaan atau manajemen. Sarana dan sumber daya manusia terkait dengan pelaksanaan pendidikan Islam perlu ditata dan ditangani dengan baik. Konsep manajemen di sektor pendidikan diadaptasi dari mekanisme kelola industri yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan, khususnya pendidikan Islam. Mengingat timbulnya berbagai masalah dalam lembaga pendidikan Islam, maka dicetuskan pemahaman mengenai manajemen pendidikan Islam.

Manajemen pendidikan Islam berarti sebuah upaya mengatur dan mengelola lembaga pendidikan Islam agar mampu mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Penggunaan konsep manajemen kini tidak hanya berguna pada sektor umum, tetapi merambat ke ranah pendidikan. Implikasinya dalam pendidikan Islam memberikan pengaruh yang  signifikan . Penurunan kinerja dan terhambatnya perkembangan dalam sebuah lembaga disebabkan karena adanya kekeliruan dalam manajemen, maka kemampuan dalam mengatur dan mengelola menjadi aspek yang penting.

Pendidikan Islam memiliki prinsip dan karakteristik yang digunakan dalam mengelola sebuah lembaga. Ramayulis (2008) mengatakan bahwa manajemen pendidikan Islam terdiri dari delapan prinsip, yaitu ikhlas, jujur, amanah, adil, tanggung jawab, dinamis, praktis, fleksibel. Karakteristik manajemen pendidikan Islam terbagi menjadi enam jenis, fleksibel, efektif, efisien, terbuka, kooperatif, dan partisipatif (Ansari, 2022).

Persepsi umum yang muncul di masyarakat mengenai pendidikan Islam menyasar pada eksklusifitas. Tanggapan tersebut disinyalir karena ditemukan beberapa lembaga pendidikan Islam yang membatasi diri dari situasi yang terjadi di luar. Berbagai alasan sering kita dengar, salah satunya mencegah pengaruh negatif yang bermunculan, terutama di era globalisasi. Mengacu pada prinsip dan karakteristik pada manajemen pendidikan Islam yang fleksibel dan terbuka tentu tidak mengarah pada aktivitas menerima segala fenomena yang terjadi. Namun, Menyesuaikan kemajuan teknologi dan informasi yang ada saat ini dengan ajaran-ajaran Islam atau tujuan yang direncanakan oleh lembaga terkait. Selain itu, sifat terbuka atau menerima saran dan kritik dalam menjalankan fungsi manajemen.

Tidak kaku dan mudah menyesuaikan

 

Bertolak dari prinsip yang telah dijelaskan, manajemen pendidikan Islam memegang teguh prinsip fleksibel yang berarti memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan zaman. Menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan yang terjadi dapat membuka peluang dalam memajukan sebuah institusi. Fleksibel atau dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi menjadi salah satu prinsip yang dianut dalam manajemen pendidikan Islam. Prinsip tersebut memberikan penegasan bahwa penanganan atau pengelolaan pendidikan Islam itu tidak kaku. Memutuskan untuk menjadi subjek yang kaku akan perkembangan zaman dan menolak untuk melakukan evaluasi terhadap apa yang sudah dikerjakan, mampu menghambat sebuah lembaga untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Ahyani, dkk. (2021) mengatakan bahwa manajemen pendidikan Islam mengandung prinsip umum yang fleksibel, dapat menyesuaikan dengan kemajuan dan perkembangan zaman.

Fleksibel yang dimaksud pada pernyataan tersebut adalah kelenturan atau tidak kaku. Sebuah lembaga pendidikan Islam dapat meraih prestasi atau penghargaan jika menerapkan fleksibilitas dalam pengelolaannya. Kemutakhiran sarana dapat menunjang proses perkembangan warga yang terlibat dalam lembaga pendidikan Islam. Cara yang dilakukan adalah mengintegrasikannya dengan program pembelajaran dan pengelolaan lembaga pendidikan Islam.

Memberi peluang untuk berinovasi dan berpendapat

Selain transparan, keterbukaan menjadi salah satu faktor perkembangan sebuah organisasi. Perbedaan antara transparan dan terbuka ini terletak pada proses. Transparan berarti proses menyampaikan suatu informasi secara tepat pada seseorang atau kelompok dan terbuka berarti proses menerima masukan atau kritik, dan berbagai pendapat demi kemajuan sebuah lembaga.

Dalam pembahasan kali ini orientasi dari istilah terbuka mengacu pada dua aktivitas. Pertama menerima pendapat atau kritik dari seseorang dan kelompok. Kedua memberikan akses pada seseorang untuk melakukan inovasi dan mengembangkan kemampuan. Implementasi dari keterbukaan akan berjalan bila mana ditunjang oleh keadilan dan kejujuran. Seseorang manajer atau dalam konteks pembahasan ini berarti kepala sekolah mesti berlaku adil dan jujur. Adil berarti memberikan wewenang atau kesempatan kepada karyawan untuk melakukan sebuah tindakan, dan tidak melakukan mikro manajemen. Tindakan tersebut dapat meningkatkan produktivitas dan rasa percaya diri karyawan. Selain adil, adalah sikap jujur. Kritik dan pendapat yang efektif dan optimal akan terjadi jika seorang pemimpin bersikap jujur terhadap kondisi dan situasi yang sedang dialami. Ketidakjujuran akan menepis dan membengkokkan segala pandangan, membuat tujuan dengan realitas yang baik semakin berjarak.

Keterbukaan memberikan dampak besar pada pemanfaatan sumber daya yang dimiliki. Seperti yang dijelaskan oleh Ramayulis (2008) bahwa manajemen pendidikan Islam merupakan proses pemanfaatan sumber daya terkait melalui kerja kolektif secara efektif dan efisien untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dunia dan akhirat. Kerja sama yang baik tentu diwujudkan dengan komunikasi yang intens. Jika salah satu pihak tidak mampu menerima pendapat atau menutup diri dari segala saran dan masukan, maka tujuan yang telah direncanakan tidak akan tercapai.

Ansari (2022: 175) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan terbuka di sini bukan saja terbuka dalam memberikan informasi yang benar, tetapi juga memberi dan menerima saran atau pendapat orang lain, terbuka kesempatan kepada semua pihak, terutama staf untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya baik dalam bidang dalam jabatan maupun bidang lain. Pernyataan tersebut menunjukkan urgensi dari sikap suportif bagi seorang pemimpin. Menyadari bahwa setiap staf berhak untuk beropini misalnya dalam rapat atau ketika merancang program lembaga pendidikan. Seorang pemimpin memiliki pengaruh yang besar terhadap efektivitas dan keaktifan sebuah lembaga pendidikan melalui setiap tindakan dan instruksi atau perintah. Gambaran dari organisasi yang efektif dan efisien bukan hanya mengadakan musyawarah secara rutin. Melainkan, seorang pemimpin menerima dan meminta masukan dari karyawan sekolah serta tidak mendominasi pekerjaan, dalam arti tidak mengerjakan semuanya secara individu, termasuk dalam mengambil keputusan.

Menjalankan fungsi manajemen dengan memperhatikan fleksibilitas dan keterbukaan berefek pada pergerakan dan kondisi yang masif pada lembaga pendidikan Islam. Sumber-sumber yang digunakan dalam proses belajar dan penunjang keberhasilan program yang terdapat dari berbagai referensi, tidak efektif jika masih kaku terhadap informasi atau perkembangan yang ada. Segala pembaharuan yang ditemukan pada abad ini dapat dipadukan dengan visi dan misi lembaga, tanpa meninggalkan atau menghapus budaya yang ada.  

Referensi

 

Ahyani, dkk. 2021. Prinsip-Prinsip Dasar Menyesuaikan Pendidikan Islam dalam Al-Quran.

Ansari. 2022. Manajemen Pendidikan Islam.

Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun