Mohon tunggu...
Indra Permadi
Indra Permadi Mohon Tunggu... Atlet - mahasiswa

hidup adalah proses

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Sekolah dalam Membentuk Potensi Siswa

23 Oktober 2019   10:14 Diperbarui: 15 April 2021   15:50 3904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah adalah salah satu tempat bagi siswa untuk bertumbuh dan berkembang. siswa menghabiskan hampir separuh harinya di sekolah, baik untuk kegiatan pembelajaran di kelas, ekstrakurikuler, maupun aktivitas lainnya. Mereka yang pergi ke sekolah dan masuk ruangan kelas melalui berbagai perjuangan, mulai dari memahami pembelajaran yang di berikan oleh guru sampai bersosialisasi dengan teman sekelasnya[1]. 

Tetapi zaman sekarang, masih banyak siswa yang belum memahami apa arti pentingnya peran sekolah dalam membentuk Potensi pada siswa. Sekolah menjadi salah satu lingkungan terdekat bagi siswa inilah yang akan membentuk potensi dalam dirinya. Di sisi lain terutama peran orang tua yang paling menetukan potensi siswa yaitu dengan cara memberikan masukan positif dan mendukung setiap tindakan positif yang di lakukan anaknya dengan demikian anak menjadi termotivasi dan semangat serta kepercayaan diri dalam membentuk potensi dirinya sendiri.

Pada hakikatnya lingkungan dapat di tentukan oleh kemampuan pendidikan dalam memenuhi tujuan yang hendak dicapai., potensi anak didik, keadaan anak didik dengan segala latar belakangnya, sehingga memungkinkan terjadinya pendidikan yang bersifat mendidik potensi siswa dalam pergaulan pendidikan.

Oleh karena itu  siswa harus mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan potensi siswa. Sehingga dengan adanya pengetahuai tentang hal tersebut, Siswa dapat mewujudkan potensi dirinya baik sebagai individu yang unggul maupun menjadi individu yang perprestasi.

Pengertian Potensi 

Potensi adalah Kemampuan terpendam yang mempunyai kemungkinan untuk dapat di kembangkan dengan baik sehingga siswa mampu berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. Menurut M. Ngaliman Purwanto mengatakan potensi adalah "seluruh kemungkinan-kemungkinan atau kesanggupan-kesanggupan yang terdapat pada suatu individu dan selama masa perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan dalam bentuk nyata". Dar uraian di atas, dijelaskan bahwa potensi itu beraneka ragam, berbeda dan bervariasi.

 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan potensi siswa di lingkungan sekolah dan masyarakat antara lain :

 Faktor Internal

 Faktor Internal yang dapat mempegaruhi perkembangan potensi anak meliputi taraf kecerdasan, konsep diri, motivasi berprestasi, minat, bakat, sikap, dan sistem nilai.

  • Taraf Kecerdasan

Taraf kecerdasan menunjukkan kemampuan berpikir siswa kemampuan menggunakan nalar, dan kemampuan memecahkan masalah menggunakan logika. Salah satu cara yang biasanya di gunakan untuk mengetahui taraf kecerdasan adalah dengan melakukan taraf kecerdasan. Taraf kecerdasan ini mengelompokkan individu ke dalam skala tertentu, dari yang taraf kecerdasan sangat tinggi, tingkat sedang, tingkat rendah, dan sangat rendah.

  • Konsep Diri

Konsep diri menunjukkan cara seseorang memandang dirinya sendiri dan kemampuannya, siswa yang memandang dirinya mampu akan lebih berhasil di sekolah dan dalam kehidupan sosialnya dari pada anak yang memandang dirinya secara negative dan menilai dirinya tidak mampu. Sehingga konsep diri perlu di tanamkan sejak dini terutama terhadap pola fikir siswa, yang harsu berfikir maju seperti saya harus bisa menjadi yang terbaik dan bagaimana aku bisa mengembangkan potensi agar bisa berprestasi.

  • Motivasi berprestasi

Motivasi berprestasi adalah dorongan pada diri seseorang untuk meraih yang terbaik pada bidang tertentu, khususnya bidang akademik dan non akademik. Adapun bidang akademik yaitu  dengan cara mengerjakan tugas tepat waktu, aktif bertanya dan kritis dalam menyikapi setiap permasalahan yang di bahas, sedangkan di bidang nonakademik yaitu dengan cara ikut aktif di organisasi, pandai dalam menyikapi permasalahan di karang taruna sperti mencari bantuan dana, ikut berperan aktif dalam aksi mahasaiwa.

Terkait dengan bidang akademik dan non akademik, motivasi berprestasi akan muncul dalam bentuk usaha mendapatkan nilai yang baik, dapat mengatasi rintangan belajar, mempertahankan kualitas prestasi baik, dan bersaing dengan orang lain untuk menjadi yang terbaik.

Anak anak usia sekolah sangat penting memiliki motivasi berprestasi dapat menjalani proses belajar sebaik-baiknya. Motivasi berprestasi akan menjadi anak, tekun belajar, berusaha menyelesaikan tugas, dan akan bertanya jika tidak paham.

  • Minat

Minat adalah Kecenderungan seseorang terhadap sesuatu, bisa di katakana apa yang disukai seseorang untuk dilakukan. Pada dasarnya sesuatu yang sesuai dengan minatnya dari pada melakukan sesuatu yang kurang disukai. Belajar dalam hati tentu akan mudah dari pada anak belajar dengan suasana hati yang terpaksa. Jadi, sesuatu pembelajaran yang di lakukan dengan senang hati maka akan terasa mudah di pahami berbeda lagi dengan karena terpaksa maka suatu pembelajaran akan sulit di terima dan di cerna oleh otak, dan seharusnya pekerjaan itu mudah manjadi lebih sulit.

  • Bakat

Bakat adalah kapasitas untuk belajar dan akan muncul setelah proses latihan dan usaha yang maksimal. Bakat tidak serta merta muncul dan dapat dilihat pada siswa karena masih merupakan potensi. Siswa diberikan kesempatan untuk terlatih dan mencoba baru bakat siswa dilihat dari pengembangannya. siswa berbakat akan memberikan hasil yang jauh lebih baik dari pada siswa  yang sejak awal tidak menyimpan bakat dalam bidang tertentu. Orang tua dapat meepengaruhi bakat pada diri siswa, contohnya apabila orang tua mempunyai bakat atau gen pandai serta kiprahnya di dunia berPencak silat maka kemungkinan anaknya akan keturunan pandai di pencak silat.

  • Sikap

Sikap adalah cara seseorang menerima atau menolak sesuatu yang didasarkan pada cara anda memberikan penilaian terhadap objek tertentu yang berguna atau tidak bagi dirinya. Sikap bisa juga disebut tingkah laku atau penilaian seseorang tentang sesuatu kejadian, tetapi banyak siswa atau orang yang salah menilai suatu, contohnya setiap siswa mengikuti perlombaan pasti ada keberhasilan dan kegagalan, dan setiap kita mengalami kegagalan siswa perlu adanya sikap dalam menyikapi kegagalan ini, siswa harus bisa menyikapi bahwa kegagalan itu sebagai batu loncatan, dengan mengevaluasi untuk kemajuan dan menambah semangat berlatih, agar di kemudian hari menjadi juara.

  • Sistem Nilai

Sistem nilai adalah keyakinan yang dimiliki seseorang tentang cara bertingkah laku dan hasil akhir yang diinginkan dari tingkah lakunya. Sistem yang di anut sesorang akan mempengaruhi dan menentukan motivasi, gaya hidup, dan tindakan. Anak sedang dalam proses pembentukan nilai. Sistem nilai terbentuk melalui proses penanaman oleh orang tau, guru dan pengaruh teman sebaya.[2] 

Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu tetapi memberikan pengaruh terhadap kemauan belajar. Faktor Eksternal yang mempengaruhi pengembangan potensi siswa meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut dapat memainkan peran penting dalam pengembangan potensi pada anak. Sehingga faktor eksternal sangat penting bagi potensi diri siswa, dan faktor ini sangat mendukung siswa dalam membentuk karakter, sikap siswa[3].[4]

  • Lingkungan Sosial Masyarakat

Lingkungan Sosial adalah lingkungan dimana seseorang individu adalah lingkungan di mana seorang individu lainnya dalam suatu ikatan norma dan aturan. Kondisi lingkungan masyarakat yang positif akan mendukung terhadap proses belajar peserta didik. Lingkungan masyarakat yang kumuh, tidak nyaman, dan tidak mendukung secara positif dalam pengembangan potensi siswa antara lain: banyaknya pengangguran, banyak remaja yang bermalas-malasan, banyak masyarakat yang berjudi, minum-minuman keras sudah menjadi hal biasa di masyarakat, dan hal-hal lain tidak mendukung secara positif, sehingga lingkungan sosial sangat menentukan karakter, potensi dalam diri siswa.

  • Lingkungan Sosial Keluarga

Keluarga adalah lingkungan sosial terkecil pertama yang di terima dari siswa yaitu dari kasih sayang dan perhatian dari seorang ayah dan ibu. Sehingga peran keluarga dalam menunjang potensi siswa sangat penting. Hal-hal seperti kedekatan dengan orangtua, dukungan dan hubungan dengan anggota keluarga yang harmonis akan memberikan dampak pada perkembangan potensi siswa dalam meraih prestasi.

  • Lingkungan Sekolah

Lingkungan Sekolah, seperti teman sekelas, guru dapat memberikan pengaruh terhadap proses belajar siswa. Hubungan baik dan harmonis kepada teman sekolah terutama teman sekelas akan berpengaruh pada proses belajar mengajar di kelas dan dapat menambah motivasi belajar kita semakin giat, kesempatan pada siswa untuk belajar dan berkembang akan sangat berpengaruh pada pencapaian potensinya.

Di samping itu peran guru juga sangat berpengaruh terutama dalam hal mendidik siswa dan memotivasi siswa agar bisa mengasah kemampuannya di kelas dengan cara diskusi, belajar kelompok, dan di luar kelas seperti berorganisasi, ikut kegiatan perlombaan, dll. sehingga guru menjadi tahu dan mengamati dengan baik perkembangan potensi pada diri siswa.

  • Perbedaan Ras, Suku, Budaya, Kelas Sosial Siswa

Sekolah adalah wadah bagi siswa untuk mengembangkan potensi tanpa memandang perbedaan Suku, Ras, Budaya dan Kelas Sosial Budaya. Memahami perbedaan kerateristik siswa adalah tantangan besar dari pendidik dalam menunjang perkembangan potensi siswa. Bagaimana menciptakan kondisi kelas yang mendukung aktivitas belajar belajar yang dapat mewadahi salah satu peran pendidik dari pendidik.

Perbedaan ras, suku dan etnik akan memunculkan perbedaan dalam hal bahasa, nilai, norma dan keyakinan adat masyarakat sekitar dan itu akan sangat membawa pengaruh dalam proses pengembangan potensi pada diri siswa. Siswa harus peka dan memiliki sikap positif terhadap perbedaan tersebut dengan menghargai satu sama lain agar terjalin hubungan yang harmonis antar siswa.

Mc. Graw Hill dalam bukunya Learning ti Teach mengatakan bahwa "ketika penggunaan dialek bahasa keluarga yang di pakai peserta didik di Amerika dipaksa untuk dihapuskan, maka kecenderungan prestasi akademik siswa tidak mengalami peningkatan , justru memunculkan kondisi emosional yang negative pada mereka. Pendidik sebaiknya senantiasa mempu memunculkan kondisi emosi positif pada peserta didik dengan segala keberagaman kereteristik mereka".[6]

Dari essay yang saya angkat dapat di simpulkan bahwa sekolah adalah salah satu tempat bagi siswa untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan pendidikan yang di terapkan di sekolah serta siswa mampu berpotensi di bidang akademik dan non akademik

Sedangkan Potensi adalah kemampuan terpendam yang mempunyai kemungkinan untuk dapat di kembangkan dengan baik. Adapun tujuan potensi adalah memupuk siswa untuk mampu berprestasi, mengajarkan siswa untuk berfikir krestif, inovatif berlandaskan pada faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal yakni Taraf kecerdasan, konsep diri, motivasi berprestasi, minat, bakat, sikap, sistem nilai, dan adapun faktor eksternal yakni kekeluarga, masyarakat, dan sekolah.

Sehingga, pendidikan potensi sangat penting bagi siswa di zaman sekarang, agar siswa tidak hanya main gadget saja akan tetapi siswa juga mampu mengasah, mengeluarkan bakat yang terpendam dalam dirinya sehingga siswa mampu membanggakan keluarga, masyarakat serta sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun