Mohon tunggu...
Indra Riswadinata
Indra Riswadinata Mohon Tunggu... Guru - Widyaiswara

Saya seorang Widyaiswara yang memiliki ketertarikan kepada metode & media pembelajaran efektif, interaktif & Inovatif. Latar belakang pendidikan saya sarjana hukum, tetapi saya berlajar dan berbagi tentang komunikasi audio visual berbasis digital

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rekacipta Teknologi Kecerdasan Digital (Artificial Intelligence/AI) dalam Pendidikan

8 Januari 2023   12:45 Diperbarui: 8 Januari 2023   17:00 1981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ChatGPT OpenAI tentunya akan selalu dikembangkan dan disempurnakan (dalam batas-batas tertentu terkait etika dalam peradaban manusia), yang menarik adalah meskipun ChatGPT OpenAI masih versi uji coba (beta) tetapi dapat menginformasikan lebih dari yang manusia tanyakan. Uji coba yang penulis lakukan, ketika bertanya “Sebutkan akronim Core Value ASN BERAKHLAK”, ChatGPT OpenAI mampu mencari jawaban penjelasan dari Core Value ASN, tidak hanya akronim yang dipertanyakan penulis.

Rekacipta teknologi AI, tentunya ada tantangan yang hadapi. Pendidik akan malas melakukan sesuatu karena banyak pekerjaan dan proses berfikir yang tergantikan dengan AI, begitupun dengan konten pengetahuan yang disajikan oleh AI tidak sepenuhnya benar, tergantung dari seberapa banyak input informasi yang diterima dan dianalisis oleh AI. Hal yang paling krusial lainnya dari tantangan pemanfaatan rekacipta AI ini adalah terkait dengan etika dan masalah hukum cyber (CyberLaw).

Sebagai kesimpulan, Peserta didik dan Pendidik harus meyakini bahwa pengetahuan yang didapatkan dari rekacipta AI belum tentu sepenuhnya benar, dibutuhkan pendalaman dengan cara cross check atau memeriksa ulang dengan sumber yang lebih valid seperti bertanya kepada tokoh ahli, buku refensi dan peraturan perundang-undangan. 

Pengalaman penulis dalam menjalankan tugas sebagai Widyaiswara, teknologi AI sangat membantu dalam menentukan metode dan media pembelajaran interaktif dan inovatif, akan tetapi teknologi sangat erat dengan prinsip-prinsip mekanistik, rutin dan repetitif, sedangkan peserta didik mengharapkan inspirasi dan refleksi yang tidak akan didapatkan dari robot berteknologi AI. Pendidik tidak akan tergantikan oleh robot, sepanjang dirinya selalu memberikan keterampilan dan role model implementasi nilai-nilai.

Semoga menginspirasi

Referensi :

  • Rayendra, dkk. Kecerdasan Buatan, Mitra Cendekia Media, 2021
  • Sangseok Yoon and Seokho Jung, WHY? Artificial Intelligence-Kecerdasan Buatan, Alih Bahasa Suxi Anggunisa, PT. Elekmedia Komputindo, 2017

Gambar cover diambil dari Microsoft PowerPoint di edit, gambar konten milik pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun