Maka dari itu, mahasiswa/siswa perlu belajar untuk memiliki kebijaksanaan dalam penggunaan ChatGPT.
Berdasarkan pemaparan diatas tentang ChatGPT kita perlu mewaspadai dampak negatifnya. Kita harus bijak dalam menggunakan teknologi ChatGPT, dan kita harus sadari bahwa ChatGPT hanya sebagai alat bantu yang mana tidak boleh menggantikan usaha dan pemikiran kita dalam menyelesaikan tugas maupun hal lainnya. Oleh karena itu, Kebijakan tegas Pemerintah juga penting disini sebagai salah satu upaya pencegahan penyalahgunaan ChatGPT. Selain itu,Guru/Dosen harus memberikan pemahaman kepada Siswa/Mahasiswa akibat dari penyalahgunaan ChatGPT yang mana akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Siswa/Mahasiswa juga perlu didorong untuk budaya literasi agar tidak terjerumus pada dampak negatif ChatGPT yang akan menyebabkan mereka tidak berkembang dalam pemikiran dan hal-hal kreatif serta membuat masa depan suram karena tidak memahami apapun.
Â
Daftar Pustaka
Manongga, D., Rahardja, U., Sembiring, I., Lutfiani, N., & Yadila, A. B. (2022). Dampak Kecerdasan Buatan Bagi Pendidikan. ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal, 3(2), 41-55.
Wahid, R., Hikamudin, E., & Hendriani, A. (2023). Analisis Penggunaan Chat-GPT Oleh Mahasiswa Terhadap Proses Pendidikan di Perguruan Tinggi. Jurnal Pedagogik Indonesia: Yayasan Pendidikan dan Pelatihan Ksatria Siliwangi, 1(2), 112-117.
Pakpahan, R. (2021). Analisa Pengaruh Implementasi Artificial Intelligence Dalam Kehidupan Manusia. JISICOM (Journal of Information System, Informatics and Computing), 5(2), 506-513.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H