Mohon tunggu...
indra mufarendra
indra mufarendra Mohon Tunggu... Ilustrator - bapak rumah tangga, mantan wartawan, penulis lepas, ilustrator

Hai, salam kenal! Nama saya Indra Mufarendra, saya pernah lumayan lama menjadi wartawan, saat ini bekerja sebagai ilustrator/kartunis lepas di sebuah media.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bom Waktu dari Asia: Ketegangan Nuklir di Semenanjung Korea

15 September 2024   20:54 Diperbarui: 15 September 2024   20:54 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut laporan ICANW (The International Campaign to Abolish Nuclear Weapons), tak kurang ada 12.512 hulu ledak nuklir yang saat ini ada di dunia. Ribuan hulu ledak itu tersebar di sembilan negara.

Rusia menjadi negara dengan hulu ledak nuklir terbanyak. Yakni sebanyak 5.889 unit, melampaui AS dengan 5.224 unit. Kekuatan kedua negara jauh di atas tujuh negara lainnya.

Bagaimana Korea Utara? Dalam daftar yang dirilis ICANW, Korea Utara menempati urutan terakhir dengan 30 hulu ledak nuklir.

Perang nuklir ibarat bom waktu. Apalagi dalam beberapa waktu belakangan ini, sejumlah negara dengan kekuatan nuklir telah menyatakan kesiapannya untuk berperang.

"Korea Utara telah melipatgandakan upaya-upaya untuk membuat semua angkatan bersenjata termasuk kekuatan nuklir sepenuhnya siap bertempur," ujar Kim Jong Un seperti dilansir KCNA (The Korean Central News Agency), 11 September lalu.

Sebelumnya, pada Agustus, Presiden AS Joe Biden dilaporkan telah menyetujui strategi untuk persiapan perang nuklir dengan Rusia, Tiongkok, dan Korea Utara.

Banyak pihak percaya bahwa perang nuklir adalah sebuah keniscayaan.

Annie Jacobsen dalam bukunya Nuclear War: A Scenario menjelaskan soal bagaimana perang nuklir itu bisa terjadi. Jacobsen menulis bahwa perang akan diawali oleh Korea Utara yang meluncurkan serangan nuklir tiba-tiba ke Washington DC dan Pembangkit Listrik Diablo Canyon di California bagian tengah. Selanjutnya, aksi saling balas pun terjadi.

Dalam bukunya, Jacobsen menulis bahwa perang nuklir bisa terjadi begitu cepat. Bahwa "12 ribu tahun peradaban manusia" dapat dihancurkan menjadi puing-puing dalam hitungan 72 menit!

Memusnahkan Senjata Pemusnah Massal

Upaya denuklirisasi itu bermula pada pada 17 Oktober 1958. Dalam sebuah forum di PBB, Irlandia mengusulkan resolusi pertama yang melarang "penyebaran senjata nuklir lebih lanjut". Resolusi itu ditanggapi positif oleh hampir semua anggota PBB. Namun butuh proses panjang sampai akhirnya muncul kesepakatan yang kita kenal sebagai The Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) atau Perjanjian Nonproliferasi Nuklir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun