Mohon tunggu...
Indra Malela
Indra Malela Mohon Tunggu... -

Pegawai Swasta tinggal di Cikarang, Hobi membaca; menulis untuk iseng saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepenggal Kisah Cinta dari Nagoya 1.65

12 September 2011   01:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah Puisi Cinta Maya Angelou untuk Ai

by Indra Malela

Touched by an Angel

Maya Angelou

We, unaccustomed to courage

exiles from delight

live coiled in shells of loneliness

until love leaves its high holy temple

and comes into our sight to liberate us into life.

Love arrives

and in its train come ecstasies

old memories of pleasure

ancient histories of pain.

Yet if we are bold,

love strikes away the chains of fear from our souls.

We are weaned from our timidity

In the flush of love's light

we dare be brave

And suddenly we see

that love costs all we are

and will ever be.

Yet it is only love which sets us free.

----------------------------

Terkena Cinta

Terjemahan : Indra Malela

Kita, kadang tak biasa untuk berani

terasing dari kesenangan

hidup terkungkung dan terkurung

dalam  kesepian,

sampai cinta meninggalkan singgasananya,

menghampiri kita di depan mata

membebaskan  menuju kehidupan.

Cinta tiba

dan dalam keretanya ekstasi datang,

kenangan lama yang nikmat,

luka cerita yang sudah lewat,

Padahal kalau saja kita punya nyali

cinta bisa mencerai-berai rantai

rasa takut  dari  jiwa kita.

Kita terlepas dari rasa ragu.

Dalam pancaran cahaya cinta

Kita bisa begitu beraninya

dan seketika kita sadar

ternyata cinta  butuh pengorbanan

dan akan begitu selamanya.

Tapi juga cuma cinta

yang bisa membebaskan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun