# Diskriminasi Sosial Masih Tinggi
Saya sempat mendengar kritikan dari Bunda Corla, sosok public figure yang mengkritik sistem penerimaan karyawan di tanah air. Entah kenapa saya pun ikut setuju dimana di Indonesia begitu tampak diskriminasi sosial.Â
Dibutuhkan karyawan berpenampilan menarik, lulusan minimal sarjana, usia dibawah 30 tahun, pengalaman kerja minimal 1 tahun dan belum menikah.Â
Contoh lowongan ini terlihat sekali ada upaya diskriminasi yang membuat mereka yang tidak sesuai kriteria akan otomatis tersingkir. Bahkan di sekitar kita ada ribuan atau bahkan jutaan orang membutuhkan pekerjaan.Â
Ada pria dengan pengalaman kerja baik berjuang mendapatkan kerja untuk keluarga namun terganjal usia dan status pernikahan. Ada ibu yang seorang janda atau single mom susah mendapatkan pekerjaan karena penampilan kurang menarik dibandingkan mereka yang masih belia.Â
Ada pelamar yang sangat butuh pekerjaan untuk bisa menyambung hidup namun keterampilan dan latar pendidikan tidak memenuhi. Secara perlahan diskriminasi ini membuat orang lain susah keluar dari kemiskinan karena susahnya mendapatkan pekerjaan yang layak.Â
Berbeda dengan negara maju dimana diskriminasi seperti di atas sangat dilarang. Wajar saat saya ke Singapura, saya masih melihat pekerja usia senja yang aktif bekerja. Mereka ingin mandiri dan tidak ingin bergantung pada orang lain.Â
Saran saya, jika kita pemilik usaha dan membutuhkan tenaga kerja. Jangan menutup mata kepada pelamar yang mungkin terlihat tidak muda atau kurang pengalaman. Selagi masih bisa diarahkan maka pelamar tersebut bisa merubah nasib dan mampu mendapatkan pekerjaan layak.Â
Kita juga bisa menempatkan diri di posisi si pelamar. Pasti akan sedih, stres atau putus asa karena kerap mengalami penolakan. Padahal sebenarnya jika diberi kesempatan, pelamar itu pun bisa bekerja sesuai harapan.Â
***