Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Pengentasan Kemiskinan Bisa Dimulai dari Diri Kita

21 November 2023   17:20 Diperbarui: 22 November 2023   09:39 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga beraktivitas di permukiman kumuh kampung nelayan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (20/1/2018).(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

# Diskriminasi Sosial Masih Tinggi

Saya sempat mendengar kritikan dari Bunda Corla, sosok public figure yang mengkritik sistem penerimaan karyawan di tanah air. Entah kenapa saya pun ikut setuju dimana di Indonesia begitu tampak diskriminasi sosial. 

Dibutuhkan karyawan berpenampilan menarik, lulusan minimal sarjana, usia dibawah 30 tahun, pengalaman kerja minimal 1 tahun dan belum menikah. 

Contoh lowongan ini terlihat sekali ada upaya diskriminasi yang membuat mereka yang tidak sesuai kriteria akan otomatis tersingkir. Bahkan di sekitar kita ada ribuan atau bahkan jutaan orang membutuhkan pekerjaan. 

Ada pria dengan pengalaman kerja baik berjuang mendapatkan kerja untuk keluarga namun terganjal usia dan status pernikahan. Ada ibu yang seorang janda atau single mom susah mendapatkan pekerjaan karena penampilan kurang menarik dibandingkan mereka yang masih belia. 

Susahnya Mendapatkan Pekerjaan | Sumber Media Indonesia
Susahnya Mendapatkan Pekerjaan | Sumber Media Indonesia

Ada pelamar yang sangat butuh pekerjaan untuk bisa menyambung hidup namun keterampilan dan latar pendidikan tidak memenuhi. Secara perlahan diskriminasi ini membuat orang lain susah keluar dari kemiskinan karena susahnya mendapatkan pekerjaan yang layak. 

Berbeda dengan negara maju dimana diskriminasi seperti di atas sangat dilarang. Wajar saat saya ke Singapura, saya masih melihat pekerja usia senja yang aktif bekerja. Mereka ingin mandiri dan tidak ingin bergantung pada orang lain. 

Saran saya, jika kita pemilik usaha dan membutuhkan tenaga kerja. Jangan menutup mata kepada pelamar yang mungkin terlihat tidak muda atau kurang pengalaman. Selagi masih bisa diarahkan maka pelamar tersebut bisa merubah nasib dan mampu mendapatkan pekerjaan layak. 

Kita juga bisa menempatkan diri di posisi si pelamar. Pasti akan sedih, stres atau putus asa karena kerap mengalami penolakan. Padahal sebenarnya jika diberi kesempatan, pelamar itu pun bisa bekerja sesuai harapan. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun