Saya pernah membaca kisah seorang anak memaksa orang tua nya untuk dibelikan Iphone keluaran terbaru pada orang guanya. Harga Iphone yang menurut saya bisa dialihkan untuk biaya pendidikan atau kebutuhan lain.Â
Ironisnya tujuan anak ingin memiliki Iphone hanya teman-temannya sudah memiliki gadget tersebut. Dirinya malu jika hanya ia seorang tidak memiliki gadget tersebut karena akan jadi bahan omongan, minder atau dikucilkan.Â
Ada juga anak meminta dibelikan motor terbaru. Uniknya niat si anak karena ia mengincar gebetan di sekolah. Ia lebih percaya diri jika mendekati pujaan hati jika memiliki motor terbaru. Ada rasa malu jika berkencan dengan gebetan dengan motor keluaran lama milik orang tuanya.Â
Inilah yang kerap menimbulkan masalah di kemudian hari karena gengsi anak justru menjadi beban orang tua. Jika orang tua mapan secara finansial maka permintaan anak bukan masalah besar namun sebaliknya tentu akan jadi masalah tersendiri.Â
# Stigma Anak Adalah Segalanya
Bagi orang tua, membahagiakan anak adalah sebuah keharusan. Maka tidak jarang salah satu cara membahagiakan anak dengan mengikuti keinginan si anak.Â
Teman saya curhat jika keponakannya terlalu diistimewakan oleh orang tua. Segala permintaan si anak selalu dituruti tanpa ada penolakan. Bahkan di usia masih sekolah, si anak sudah diberikan fasilitas mobil sendiri sesuai keinginan anak.Â
Ternyata orang tuanya dulu hidup sederhana dan bisa dikatakan pas-pasan. Ia merasa anaknya tidak boleh merasakan pedihnya kehidupan yang dirasakan oleh orang tua. Alhasil orang tua kerja keras agar bisa memenuhi keinginan anak.Â
Entah kenapa gaya didik seperti ini kurang bijak. Anak menjadi tidak mandiri dan merasa istimewa. Mendapatkan sesuatu tidak butuh usaha lebih cukup meminta pada orang tua jika perlu merengek agar segera dibelikan.Â
Saya suka dengan pola asuh sebuah keluarga muda. Ia tidak serta merta membelikan keinginan anak. Orang tua memilah mana yang bersifat urgent ataupun tidak. Seandainya yang diminta anak bukan hal utama maka ada syarat yang dipenuhi oleh si anak.Â