Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Ke Universitas Indonesia dan Kenangan yang Tercipta

27 Oktober 2023   12:59 Diperbarui: 27 Oktober 2023   13:43 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Kampus Universitas Indonesia Dengan Latar Gedung Rektorat | Sumber detik.com

Bus Kuning Sebagai Moda Transportasi Mahasiswa Dalam Kampus | Sumber Sindonews
Bus Kuning Sebagai Moda Transportasi Mahasiswa Dalam Kampus | Sumber Sindonews

Tahun 2011 saat terdapat event di MIPA UI, acara yang diselenggarakan 3 hari 2 malam ini membuat kita sebagai peserta familiar dengan bus kuning. Misalkan saat sholat Jumat, teman muslim laki-laki akan pergi ke masjid universitas dengan menggunakan Bikun. Saat ingin berkeliling mengunjungi spot menarik seperti gedung rektorat, danau UI, Gedung Balairung dan Perpus UI maka akan menggunakan Bikun. 

Dulu seingat saya masih ada fasilitas sepeda kayuh yang dapat digunakan oleh mahasiswa UI untuk mobilitas. Bahkan saya dan beberapa teman ingin sekali mencoba sepeda yang tersedia namun karena hanya diperuntukan untuk mahasiswa UI maka kami tidak bisa merasakan sensasi berkeliling UI dengan sepeda kayuh. 

Kemarin saya melihat sepeda kayuh sudah tergantikan oleh sepeda elektrik. Jumlah pengguna sepeda terlihat tidak sebanyak saat tahun 2011. Mungkin karena saat ini ada layanan transportasi online sebagai alternatif.

Ada hal salut ketika merasakan fasilitas Bus Kuning. Dulu saat saya naik KRL, penumpang seakan berebut untu masuk bahkan penumpang hendak turun pun menjadi susah karena bertabrakan dengan penumpang yang naik. Tujuan karena ingin mendapatkan tempat duduk. 

Bahkan kerap terjadi konflik dimana antar penumpang merasa berhak mendapatkan tempat duduk. Justru suasana berbeda ketika menaiki bus Kuning. Mahasiswa yang ingin naik terlihat sabar menunggu penumpang yang akan turun. 

Mereka pun tidak terburu-buru mencari tempat duduk. Saya melihat ada beberapa mahasiswa yang memilih berdiri padahal ada bangku yang kosong. Artinya mereka merasa jarak yang dituju tidak jauh jadi tidak perlu merebutkan kursi. 

Hal salut lainnya ketika hendak turun, penumpang mengucapkan terima kasih yang ditujukan kepada sopir. Wow, jarang sekali saya melihat kondisi ini. Bahkan nyaris semua penumpang yang turun mengucapkan terima kasih. 

Saya yakin sopir sudah ratusan atau ribuan kali mengucapkan terima kasih. Tapi ucapan ini seakan jadi karakter dan budaya baik. Hal kecil tapi menunjukan bahwa mahasiswa atau penumpang menghargai usaha sopir yang mengantar penumpang dengan selamat. 

Berbeda sekali dengan situasi di tempat lain. Banyak sopir yang kerap mengebut saat berkendara, penumpang yang tidak ramah ataupun cuek saat selesai diantar. 

# Atmosfir Diskusi Yang Luar Biasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun