Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Cak Imin, Maju Kena Mundur Kena

9 September 2023   21:04 Diperbarui: 9 September 2023   21:33 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cak Imin Ketika Menyampai Konferensi Pers ke Media | Sumber Tribunnews

Suasana politik menjelang Pilpres 2024 kian memanas. Partai-partai yang masuk di parlemen mulai membangun koalisi, menetapkan Bacapres dan Bawapres untuk diusung hingga saling sikut. 

Majunya Cak Imin sebagai Bawapres untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024. Pengusungan Anies-Cak Imin mendapat dukungan dari PKS, PKB dan Nasdem. Uniknya Partai Demokrat yang semula menjadi partai mendukung memilih mundur. 

Publik sudah bisa menerka, kemunduran Partai Demokrat tidak terlepas dari gagalnya AHY sebagai Bawapres mendampingi Anies Baswedan. Ini menandakan bahwa Anies menjadi sosok favorit diantara partai-partai besar untuk diusung sekaligus menampilkan sosok potensial sebagai pendamping. 

Pengusungan Cak Imij Sebagai Pendamping Anies Baswedan Di Pilpres 2024 | Sumber CNBC Indonesia
Pengusungan Cak Imij Sebagai Pendamping Anies Baswedan Di Pilpres 2024 | Sumber CNBC Indonesia

Saya sebagai masyarakat biasa kembali dibuat terkaget setelah beberapa hari pasca pengumuman Anies-Cak Imin sebagai pasangan Capres-Wapres tiba-tiba Cak Imin tersandung laporan kasus dugaan korupsi di tubuh Kemnaker di masa Cak Imin menjabat Menakertrans. 

Sebagai orang awam, saya merasa pemanggilan Cak Imin oleh KPK ada nuansa politik. Pemanggilan yang justru terjadi ketika dirinya sudah tidak menjabat sebagai Menakertrans serta pencalonannya menjelang Pilpres. 

Wajar jika saya menilai suasana politik tanah air kian memanas belakangan ini. Seakan posisi Cak Imin terjepit antara maju kena, mundur kena. Kenapa? 

# Jika Cak Imin Tetap Maju Maka Harus Siap Menghadang Gelombang Politik Yang Kian Kuat

Kita sadar bahwa partai politik di tanah air saat ini memiliki pentolan atau kader yang memiliki jaringan kuat baik di eksekutif, legislatif, penegak hukum ataupun negarawan. Saling sikut dalam pengaruh akan kerap terjadi. 

Sempat rekan kerja berkomentar, antar petinggi partai biasanya memiliki kartu As untuk menjatuhkan lawan. Namun kartu As ini akan digunakan di momen tertentu atau ketika sudah melihat titik lemah dari lawan. 

Jika Cak Imin tetap maju maka dirinya harus menyiapkan mental dan strategi untuk bertahan dalam gempuran pihak lawan yang ingin menjegalnya. Ini karena perjalanan karir politik Cak Imin yang telah melalang-buana baik sebagai Ketua Umum PKB, mantan Anggota DPR RI, mantan Wakil MPR RI, hingga Mantan Menakertrans. 

Cak Imin Sebagai Ketua Umum PKB | Sumber CNBC Indonesia
Cak Imin Sebagai Ketua Umum PKB | Sumber CNBC Indonesia

Menjabat beragam posisi maka bisa jadi pihak lawan sibuk mencari celah kesalahan disaat dirinya menjabat. Isu korupsi sangat mudah dilemparkan pihak lawan karena bisa menurunkan elektabilitas Cak Imin di publik. 

Beberapa pejabat tinggi partai yang sempat diisukan terlibat kasus korupsi seperti Akbar Tanjung, Setya Novanto, Lutfhi Hasan Ishaaq, Anas Urbaningrum hingga Suryadharma Ali. 

Kasus yang menimpa petinggi partai di atas sedikit banyak ikut mempengaruhi citra partai. Salah satu yang masih ku ingat ketika skandal korupsi menimpa Partai Demokrat. Skandal itu mampu membuat partai mengalami penurunan drastis di Pemilu 2014 dan 2019.

Cak Imin perlu membuktikan pada publik tentang dugaan-dugaan yang mengarah padanya. Ini karena citra PKB juga dapat berpengaruh. Apalagi konflik internal antara Cak Imin dengan keluarga Gus Dur masih belum menemukan titik terang hingga saat ini.

Jika Cak Imin tetap maju, ada peluang peluang bergabungnya partai berbasis islam dalam kubunya. Ini karena PKB dikenal sebagai basis masyarakat NU dan sangat kuat di Jawa Timur. 

 # Jika Cak Imin Memilih Mundur Dari Pencalonan Sebagai Bakal Cawapres Anies Baswedan

Jikapun Cak Imin memilih mundur dari pencalonan karena kasus ini pun bukan berarti tidak memberikan dampak baginya. Publik pasti akan bertanya kenapa harus mundur ketika muncul dugaan ini. 

Bukankah jika merasa tidak terbukti maka kita tidak perlu gentar terhadap semua sangkaan. Cukup menyiapkan data dan saksi yang menguatkan dirinya. 

Mundur pun akan memberi kesan Cak Imin tidak bermental kuat dalam setiap cobaan. Bukankah setiap kandidat Capres-Cawapres RI dari dulu selalu memiliki dugaan-dugaan yang belum tentu kebenarannya. 

Saya ingat saat Pilpres 2019 lalu. Pihak Jokowi maupun Prabowo sama-sama mendapatkan serangan versi mereka. Bahkan muncul istilah Cebong versus Kampret. Buktinya kedua pasangan tetap maju dan tidak mundur sedikit pun menghadapi terpaan fitnah. 

Disisi lain citra Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB akan ikut dipertaruhkan. Patut diakui selama masa jabatannya, Cak Imin mampu menempatkan PKB di peringkat ke-4 pada Pileg 2019 lalu. 

Tentu ada banyak harapan dan dukungan dari akar bawah agar dirinya bisa menempati posisi RI 2. Apalagi strategi PKB dianggap berkontribusi besar terhadap kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Lumrah jika Cak Imin percaya diri untuk dipasangkan dengan Anies Baswedan. Namun jika ia mundur, saya akan banyak pendukungnya yang kecewa. 

***

Posisi Cak Imin saat ini memang tidak dalam kondisi baik-baik saja. Pemanggilan dirinya oleh KPK atas dugaan korupsi selama dirinya menjabat sebagai Menakertrans. Dugaan yang justru muncul menjelang Pilpres 2024.

Ini mengisyaratkan politik ibarat 2 sisi pisau yang mampu melukai dan sisi lain bisa memberi manfaat. Mirip posisi Cak Imin saat ini dimana tetap maju atau mundur juga memberikan dampak bagi dirinya pribadi maupun partai. 

Nasib koalisi pengusung Anies-Cak Imin pun diujung tanduk. Kemungkinan-kemungkinan terburuk bisa tetap terjadi. Kita tunggu saja kelanjutan kasus Cak Imin dan perjalanan politik beliau menjelang 2024.

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun