Ternyata saat pengerjaan skripsi justru mengasah kemampuan analisa dan menguji teori yang sempat dipelajari. Alhasil saya bersyukur bisa melakukan penelitian yang sesuai dengan keilmuan dalam bentuk skripsi.Â
Bagi yang ingin melanjutkan kuliah S2 khususnya melalui jalur beasiswa. Biasanya ada syarat memaparkan penelitian yang pernah dilakukan. Ada pula dunia kerja yang ingin menggali topik skripsi kandidat. Ini karena bisa jadi topik skripsi menjadi nilai lebih dan sejalan dengan dunia kerja yang dilamar.Â
# Skripsi Melatih Keterampilan Menulis dan Daya Analisis
Skripsi terdiri dari berpuluh-puluh halaman bahkan bisa mencapai ratusan halaman. Menulis dalam jumlah tersebut bukanlah perkara mudah. Perlu latihan dan wawasan luas agar bisa menulis secara baik.Â
Nilai lebih dari skripsi adalah membuat kita bisa berpikir secara sistematis, mencoba mencari masalah unik, menjelaskan masalah dengan detail dan tentu saja mencoba mencari tahu masalah tersebut sesuai teori/konsep.
Sangat dikhawatirkan jika mahasiswa tidak terbiasa menulis ilmiah, kemampuan menulis dan analisa menjadi lemah. Saya pernah membandingkan isi makalah antar teman yang suka menulis karya tulis dengan yang belum pernah menulis karya ilmiah selama kuliah.Â
Tulisan yang suka menulis karya ilmiah sangat rapih, mudah dipahami bahkan banyak informasi yang didasarkan pada sumber valid. Berbeda dengan makalah dari teman yang tidak pernah menulis karya ilmiah. Isi tulisan ngalur kidul, topik terlalu melebar bahkan lebih banyak menuliskan gagasan pribadi yang subyektif.Â
Mahasiswa yang tengah mengerjakan skripsi akan berusaha banyak membaca buki, jurnal ataupun penelitian sebelumnya untuk mendukung data atau argumen. Apa yang disampaikan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Bahkan mahasiswa bisa mendapatkan informasi baru dari membaca.Â
# Skripsi Membentuk Karakter Mahasiswa
Jika ada anggapan bahwa skripsi hanya menjadi beban jangan salah justru skripsi mampu membentuk karakter mahasiswa. Ini setidaknya yang saya dan beberapa teman rasakan.Â