Mempertimbangkan sisi positif dan negatif tiap kandidat. Setiap orang diberikan kebebasan untuk menyampaikan pandangan terhadap kandidat tersebut dan akhirnya terpilih kandidat yang bisa diterima oleh semua peserta tanpa ada konflik.Â
Bayangkan jika kami tetap mementingkan ego bisa jadi akan muncul konflik verbal maupun fisik. Ini banyak terjadi di sekitar kita bahkan ada yang sampai banting kursi, alat lain atau pengancaman karena terlalu mengutamakan ego dibandingkan musyawarah bersama.Â
# Sosok Disiplin dan Tanggung Jawab
Saya ingat dulu saat ikut Pramuka selalu dituntut disiplin dan tanggung jawab. Hal sepele ketika terlambat kumpul untuk berbaris, kita akan diberi hukuman untuk push up atau keliling lapangan.Â
Jangan dianggap penyiksaan dahulu, tujuan hukuman ini agar kita menyalahi kesalahan, tidak mengulangi kesalahan dan menjadi sosok disiplin. Alhasil kondisi ini masih terbawa ketika ada agenda meeting atau kumpul, sebisa mungkin saya datang tepat waktu.Â
Sisi tanggung jawab pun sempat dibina saat kegiatan Pramuka. Saya ingat saat kemah Saka Bhayangkara, ada pembagian tugas di mana ada yang bertugas menjaga tenda dan menyiapkan konsumsi secara bergantian.Â
Tugas ini dijalankan dengan maksimal dan penuh tanggung jawab. Ini karena teman-teman pasti kondisi lelah dan lapar selepas kegiatan. Jangan sampai kita mengecewakan dengan belum tersedia makanan atau makanan yang disaji tidak layak.Â
Kini pun perlahan saya tetap berusaha bertanggung jawab terhadap tugas perkara kecil. Apalagi saya sempat dipercaya sebagai Ketua Pramuka saat SMA sehingga membantu saya membentuk karakter kepemimpinan.Â
Perlahan didikan selama ikut kegiatan Pramuka ini terbawa hingga sekarang dan membantu saya ketika dipercaya sebagai leader di kantor.Â
***
Kegiatan kepramukaan sudah melekat dalam aktivitas semasa sekolah. Nilai-nilai Pramuka mampu membentuk karakter kita jadi sosok yang mendekati Dasa Dharma Pramuka.Â