Tanggal 14 Agustus 2023 diperingati hari Pramuka Indonesia yang ke-62. Tentu banyak dari kita memiliki banyak kenangan tentang pramuka.Â
Di zaman saya sekolah, pramuka masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler. Namun uniknya setiap Jumat dan Sabtu, siswa akan menggunakan seragam Pramuka yang khas berwarna coklat. Pada kegiatan tertentu, siswa akan menggunakan atribut lengkap mulai dari topi/baret pramuka, dasi pramuka, lencana dan atribut lainnya.Â
Sejak kecil saya sudah aktif di kegiatan Pramuka mulai dari tingkat siaga, penggalang hingga penegak. Bahkan saya dipercaya sebagai Pradana atau sebutan ketua Pramuka saat di tingkat Penegak. Tidak hanya itu, saya pun tergabung dalam kegiatan Saka Bhayangkara yaitu kegiatan kepramukaan dibawah naungan Polri.
Hal-hal yang masih membekas hingga saat ini yaitu Tepuk Pramuka, Hymne Pramuka, belajar sandi, morse, mengamalkan Tri Satya Pramuka hingga Dasa Dharma Pramuka.Â
Kita juga akan ingat trik cepat menghafal Dasa Dharma Pramuka dengan memanfaatkan penggalan kata depan tiap poin seperti Tacipaparerahedibersu yang dijabarkan sebagai berikut:
- Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
- Patriot yang sopan dan ksatria
- Patuh dan suka bermusyawarah
- Rela menolong dan tabah
- Rajin, terampil, dan gembira
- Hemat, cermat dan bersahaja
- Disiplin, berani, dan setia
- Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
- Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Tentu pengamalan Dasa Dharma sangat memberi dampak positif bagi diri sendiri, orang lain dan orang sekitar. Setidaknya ini yang saya rasakan dan aplikasikan hingga saat ini. Apa saja itu?Â
# Selalu Takwa Kepada Tuhan YME
Telah diakuinya 6 agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghuchu sebagai agama resmi yang dapat dianut oleh masyarakat Indonesia. Dengan memiliki agama maka kita percaya akan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa.
Bertakwa dan mengajarkan nilai-nilai agama maka akan membuat kita pribadi yang saleh, bijaksana dan berusaha menghindari kejahatan.Â
Pramuka yang takwa pada Tuhan pasti berusaha berbuat kebaikan demi mendapatkan pahala. Jika ini teramalkan dengan baik maka tidak akan ada tindakan seperti terorisme, merusak tempat ibadah, melakukan perzinaan, menipu, dan lainnya.
# Mencintai Lingkungan Sekitar
Tidak berbeda jauh dengan Para Pecinta Alam, Pramuka pun mengajarkan kita untuk peduli pada lingkungan dan alam sekitar. Ini tertuang jelas pada poin ke-2 dari Dasa Dharma Pramuka.Â
Saya ingat ketika dulu mendaki gunung, saya melihat beragam tumbuhan eksotis seperti tanaman anggrek liar, Bunga Edelweis, Cemara Gunung dan lainnya. Sempat terlintas ingin membawa tumbuhan ini untuk ditanam di rumah atau menjadi kenang-kenangan pendakian.Â
Beruntungnya saya teringat pesan kakak senior bahwa seorang Pramuka jangan pernah merusak lingkungan. Alhasil pandangan ini masih saya pegang dan terapkan hingga saat ini.Â
Tidak hanya itu beberapa kali saya mengikuti program aksi tanam pohon. Tindakan sederhana yang bisa membawa perubahan besar di kemudian hari. Pohon yang ditanam saat ini kelak bisa jadi rumah bagi makhluk hidup lain, menjaga ketahanan tanah dan membuat lingkungan asri.Â
# Musyawarah sebagai Prioritas Bersama
Saya ingat pernah ada momen ketegangan terkait pemilihan panitia acara di kampus. Setiap orang atau kelompok memiliki jagoan untuk menjadi ketua panitia termasuk saya yang juga memiliki kandidat.Â
Tentu konflik kepentingan akan terjadi karena setiap orang berharap kandidatnya yang terpilih. Sempat ada perdebatan di antara kami namun beruntung kita mencoba menyelesaikan hal ini dengan musyawarah.Â
Mempertimbangkan sisi positif dan negatif tiap kandidat. Setiap orang diberikan kebebasan untuk menyampaikan pandangan terhadap kandidat tersebut dan akhirnya terpilih kandidat yang bisa diterima oleh semua peserta tanpa ada konflik.Â
Bayangkan jika kami tetap mementingkan ego bisa jadi akan muncul konflik verbal maupun fisik. Ini banyak terjadi di sekitar kita bahkan ada yang sampai banting kursi, alat lain atau pengancaman karena terlalu mengutamakan ego dibandingkan musyawarah bersama.Â
# Sosok Disiplin dan Tanggung Jawab
Saya ingat dulu saat ikut Pramuka selalu dituntut disiplin dan tanggung jawab. Hal sepele ketika terlambat kumpul untuk berbaris, kita akan diberi hukuman untuk push up atau keliling lapangan.Â
Jangan dianggap penyiksaan dahulu, tujuan hukuman ini agar kita menyalahi kesalahan, tidak mengulangi kesalahan dan menjadi sosok disiplin. Alhasil kondisi ini masih terbawa ketika ada agenda meeting atau kumpul, sebisa mungkin saya datang tepat waktu.Â
Sisi tanggung jawab pun sempat dibina saat kegiatan Pramuka. Saya ingat saat kemah Saka Bhayangkara, ada pembagian tugas di mana ada yang bertugas menjaga tenda dan menyiapkan konsumsi secara bergantian.Â
Tugas ini dijalankan dengan maksimal dan penuh tanggung jawab. Ini karena teman-teman pasti kondisi lelah dan lapar selepas kegiatan. Jangan sampai kita mengecewakan dengan belum tersedia makanan atau makanan yang disaji tidak layak.Â
Kini pun perlahan saya tetap berusaha bertanggung jawab terhadap tugas perkara kecil. Apalagi saya sempat dipercaya sebagai Ketua Pramuka saat SMA sehingga membantu saya membentuk karakter kepemimpinan.Â
Perlahan didikan selama ikut kegiatan Pramuka ini terbawa hingga sekarang dan membantu saya ketika dipercaya sebagai leader di kantor.Â
***
Kegiatan kepramukaan sudah melekat dalam aktivitas semasa sekolah. Nilai-nilai Pramuka mampu membentuk karakter kita jadi sosok yang mendekati Dasa Dharma Pramuka.Â
Melalui Peringatan Hari Pramuka, semoga lahir tuna-tunas muda yang menjadi harapan bagi bangsa dan negara. Jadikan Nilai Pramuka untuk membentuk diri serta membangun masyarakat dikemudian hari.Â
Semoga Bermanfaat
Salam Pramuka
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H