Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Asyiknya Menikmati Suasana Kuningan di Nusa Lembongan Bali

12 Agustus 2023   20:03 Diperbarui: 13 Agustus 2023   09:09 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Hindu Bali Yang Tengah Melakukan Persembahyangan | Sumber Situs Nusapenida.org

Sabtu 12 Agustus 2023 atau Sabtu Kliwon Wuku Kuningan pada Kalendar Bali, masyarakat Hindu merayakan Hari Raya Kuningan. Bisa dikatakan Hari Raya Kuningan terjadi tepat 10 hari setelah Galungan.

Di Bali, Hari Raya Kuningan sangat penting karena memperingati kembalinya Para Dewa dan arwah leluhur ke surga setelah mengunjungi Bali pada siang hari. Oleh karena itu masyarakat Hindu akan melakukan persembahyangan sebagai ucapan rasa syukur dan bhakti sebelum jam 12 siang. 

Kebetulan kantor saya yang biasanya masih ada aktivitas operasional akan libur pada saat Kuningan. Ini mengikuti instruksi dari PHDI di Bali. Tidak pikir panjang, saya berencana ingin merasakan suasana Kuningan di Nusa Lembongan yang lokasinya berdekatan dengan Nusa Penida. 

Berangkat dari Pelabuhan Sanur, saya menukarkan tiket yang dibeli secara online dengan barcode kan kalung penanda dari agen fast boat. Saya melihat ada beberapa pengunjung yang menggunakan pakaian adat Bali. Saya menduga mereka adalah warga asal Nusa Penida ataupun Nusa Lembongan yang ingin merayakan di kampung halaman. 

"Kita berasa jadi turis ya padahal cuma balik ke kampung asal", celetuk seorang wanita kepada pasangannya saat di perahu. Wajar karena dalam perahu boat dari Sanur ke Nusa Lembongan dengan kapasitas sekitar 40 orang, lebih didominasi wisatawan asing. 

Tepat jam 9 pagi, saya tiba di Nusa Lembongan. Menyewa sepeda motor, saya mengelilingi Pulau Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Merasakan suasana Kuningan di Nusa Lembongan memberikan kesan tersendiri.

Kesan pertama saya melewati salah satu area pemakaman (disebut Setra). Teman saya sempat bertanya, wuah di Bali masih ada pemakaman ya. Bukannya orang Bali jika meninggal harus dilakukan pengabenan? 

Saya juga merasakan unik juga. Kuburan ini berada di pinggir jalan dengan papan nisan yang bertuliskan nama orang Bali. Di sekitar makam tertata sesajen, canang serta minuman. 

Area Pemakaman Di Nusa Lembongan, Bali | Sumber Situs Soamaps.com
Area Pemakaman Di Nusa Lembongan, Bali | Sumber Situs Soamaps.com

Sekilas saya teringat cerita dari keluarga saya yang beragama Hindu jika di sebagian desa yang kerap mengubur sementara jenasah orang meninggal. Ini karena prosesi pengabenan membutuhkan kesiapan dana yang cukup besar.

Perangkat desa kerap melaksanakan pengabenan massal untuk membantu keluarga yang terkendala dana untuk prosesi pengabenan secara mandiri. Inilah alasan khusus masih ada pemakaman di Bali. 

Tidak jauh dari pemakaman, ada pura yang berjejer motor parkir di dekat Pura. Tampak puluhan warga lokal keluar dari dalam Pura lengkap dengan busana adat Bali. Kaum pria menggunakan udeng putih, baju safari putih, kain/kamen sedangkan kaum wanita menggunakan kebaya, kamen, dan ada membawa banten persembahyangan.

Mereka baru selesai melakukan persembahyangan di pura tersebut. Hal unik, saya melihat motor yang terparkir justru kunci masih tergantung di motor. Artinya motor diparkir dengan begitu saja dengan kondisi masih terdapat kunci. 

Wow, bayangkan jika di daerah luar Bali. Memarkirkan motor dengan kunci masih menggantung seakan memberi kesempatan oknum untuk berniat membawa kabur motor tersebut. Semakin terbukti bahwa Bali masih menjadi tempat aman. 

Faktor keamanan ini karena warga lokal masih mempercayai Hukum Karma dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan baik akan memberikan Karma baik begitu pun sebaliknya. Bisa jadi kita melakukan Karma buruk seperti mencuri motor milik orang lain. Kelak kejadian serupa bisa menimpa balik atau ada kejadian lain sebagai karma dari tindakan tersebut. 

Faktor lainnya geografis Nusa Lembongan yang terpisah dari Bali Daratan. Merujuk dari salah satu situs, luas Nusa Lembongan sekitar 100 hektare dengan panjang pulau sekitar 4 kilometer. Bisa dikatakan pulau ini tergolong kecil. Untuk mencapai pulau ini pun harus menyebrang dengan fast boat atau perahu nelayan lokal. 

Seandainya ada tindakan pencurian motor pun akan mudah terlacak karena kita akan kesusahan membawa motor keluar dari Nusa Lembongan. Apalagi di pulau ini dengan jumlah penduduk tidak sampai 20.000 orang maka informasi bisa tersebar dengan cepat. 

Inilah mengapa Nusa Lembongan masih tergolong aman. Warga lokal ataupun wisatawan tidak khawatir meninggalkan motor disembarang tempat atau tidak melepaskan kunci motor saat parkir. 

Semakin sore, ada keseruan lainnya. Ketika saya berkeliling Nusa Lembongan tampak pecalang mulai mengatur lalu lintas kendaraan di sekitar pura. Saya melihat akan ada kegiatan di pura saat menjelang malam. 

Ada pemain gamelan yang sudah membunyikan suara musik. Warga setempat mulai berdatangan ke pura dengan pakaian adat dan bahkan saya melihat beberapa wisatawan asing ikut menggunakan pakaian adat Bali. Sepertinya mereka ingin melihat kegiatan tersebut lebih dekat dan mencoba berbaur dengan warga lokal. 

Padahal saat di tempat asal saya di Jembrana atau tempat tinggal saya di Tabanan Kota. Saat Kuningan, aktivitas lebih banyak terlihat saat pagi hari. Menjelang sore, tidak banyak aktivitas yang terjadi.

Di Nusa Lembongan, beberapa pura ada pengalihan jalan. Ada kegiatan serupa yang terjadi di Malam Kuningan. Terbukti ketika saya melintas di salah satu SMP di Nusa Lembongan. Tampak remaja yang sekolah di SMP tersebut tampak melaksanakan kegiatan khusus di malam Kuningan. 

***

Ini pertama kalinya saya merasakan suasana Kuningan di Nusa Lembongan. Ada keseruan tersendiri merasakan suasana Kuningan di pulau ini. Mulai dari melihat pemakaman warga lokal yang terhias rapih dengan sarana upacara, kegiatan di Pura baik di pagi hari hingga menjelang malam, serta keamanan pulau yang masih terjaga. 

Sebuah pulau kecil dengan kearifan lokal yang masih terjaga. Tidak menyesal rasanya menikmati suasana Kuningan di Nusa Lembongan, Bali. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun