Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Lowongan Kerja Banyak, Kenapa Masih Banyak Pengangguran?

10 Agustus 2023   14:56 Diperbarui: 19 Agustus 2023   11:20 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lowongan kerja | unsplash

# 2. Pelamar yang Terlalu Pemilih

Saya membaca grup angkatan bahwa ada teman yang meminta info pekerjaan. Dirinya ternyata sudah cukup lama menganggur. Mengingat saya ada kebutuhan untuk posisi marketing. Saya sempat menginfokan ketersediaan lowongan tersebut di grup.

Saya gak punya pengalaman di marketing, mungkin jika ada posisi buat di kantor.

Respon yang diberikan. Saya akhirnya menjadi cuek padahal posisi marketing di perusahaan saya tidak terlalu dikejar target dan berada di bawah saya sendiri. Gaji pun diatas UMR tanpa ada bayang-bayang harus tercapai target. 

Dulu saya pun merintis karir sebagai marketing. Stigma posisi marketing atau sales masih kurang prestis di mata pencari kerja. Pandangan sales atau marketing harus menawarkan produk door to door, harus pintar merayu, penampilan fisik menawan dan harus siap ditolak atau diacuhkan. 

Padahal posisi sales/marketing termasuk menjanjikan dari sisi gaji dan jenjang karir. Apalagi jika ada sistem insentif atas pencapaian target jualan. Banyak posisi ditawarkan dengan pengalaman sebagai sales seperti manajer pemasaran, kepala cabang, area manager, Brand Manager dan sebagainya. 

Kondisi banyak pelamar yang terlalu pemilih membuat mereka susah mendapatkan pekerjaan idaman. Ada yang ingin kerja di ruangan AC, ada yang ingin gaji di atas UMR, pekerjaan sebagai admin atau ingin langsung dengan posisi leader atau manager. Padahal posisi ini membutuhkan pengalaman dan tingkat seleksi yang ketat. 

Ada seseorang dengan frontal pernah berbicara, lowongan sebenarnya banyak cuma gengsi pelamar yang tinggi. Saya ingat betul kalimat ini karena jika direnungkan memang betul gengsi pelamar masih banyak yang terlalu tinggi. 

Malu kerja sebagai penjaga toko di mall karena gengsi jika dilihat teman-temannya. Malas kerja sebagai sales karena harus kerja di luar kantor untuk cari konsumen. Malas kerja sebagai admin karena merasa lulusan sarjana dan tidak sejalan dengan keilmuan. Alasan ini itu lah yang membuat banyak pengangguran di tanah air. 

# 3. Mindset Ingin Kerja Simple, Gaji Tinggi

Banyak sekali pelamar dengan mindset ini. Pernah kejadian viral pelamar dari lulusan terkemuka meluapkan rasa kecewa karena digaji masih 1 digit atau dibawah 10 juta. Padahal dirinya lulus dengan cumlaude dari kampus ternama. Dirinya merasa perusahaan harus menggajinya di atas 10 juta padahal masih fresh graduate.

Hal menyedihkan lainnya generasi Z di zaman sekarang berharap bisa kerja yang simple dengan bayaran tinggi. Mereka mencoba peruntungan sebagai selebgram, content creator, model atau artis karena iming-iming pendapatan besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun