# 2. Pelamar yang Terlalu Pemilih
Saya membaca grup angkatan bahwa ada teman yang meminta info pekerjaan. Dirinya ternyata sudah cukup lama menganggur. Mengingat saya ada kebutuhan untuk posisi marketing. Saya sempat menginfokan ketersediaan lowongan tersebut di grup.
Saya gak punya pengalaman di marketing, mungkin jika ada posisi buat di kantor.
Respon yang diberikan. Saya akhirnya menjadi cuek padahal posisi marketing di perusahaan saya tidak terlalu dikejar target dan berada di bawah saya sendiri. Gaji pun diatas UMR tanpa ada bayang-bayang harus tercapai target.Â
Dulu saya pun merintis karir sebagai marketing. Stigma posisi marketing atau sales masih kurang prestis di mata pencari kerja. Pandangan sales atau marketing harus menawarkan produk door to door, harus pintar merayu, penampilan fisik menawan dan harus siap ditolak atau diacuhkan.Â
Padahal posisi sales/marketing termasuk menjanjikan dari sisi gaji dan jenjang karir. Apalagi jika ada sistem insentif atas pencapaian target jualan. Banyak posisi ditawarkan dengan pengalaman sebagai sales seperti manajer pemasaran, kepala cabang, area manager, Brand Manager dan sebagainya.Â
Kondisi banyak pelamar yang terlalu pemilih membuat mereka susah mendapatkan pekerjaan idaman. Ada yang ingin kerja di ruangan AC, ada yang ingin gaji di atas UMR, pekerjaan sebagai admin atau ingin langsung dengan posisi leader atau manager. Padahal posisi ini membutuhkan pengalaman dan tingkat seleksi yang ketat.Â
Ada seseorang dengan frontal pernah berbicara, lowongan sebenarnya banyak cuma gengsi pelamar yang tinggi. Saya ingat betul kalimat ini karena jika direnungkan memang betul gengsi pelamar masih banyak yang terlalu tinggi.Â
Malu kerja sebagai penjaga toko di mall karena gengsi jika dilihat teman-temannya. Malas kerja sebagai sales karena harus kerja di luar kantor untuk cari konsumen. Malas kerja sebagai admin karena merasa lulusan sarjana dan tidak sejalan dengan keilmuan. Alasan ini itu lah yang membuat banyak pengangguran di tanah air.Â
# 3. Mindset Ingin Kerja Simple, Gaji Tinggi
Banyak sekali pelamar dengan mindset ini. Pernah kejadian viral pelamar dari lulusan terkemuka meluapkan rasa kecewa karena digaji masih 1 digit atau dibawah 10 juta. Padahal dirinya lulus dengan cumlaude dari kampus ternama. Dirinya merasa perusahaan harus menggajinya di atas 10 juta padahal masih fresh graduate.
Hal menyedihkan lainnya generasi Z di zaman sekarang berharap bisa kerja yang simple dengan bayaran tinggi. Mereka mencoba peruntungan sebagai selebgram, content creator, model atau artis karena iming-iming pendapatan besar.Â