Pandangan ini muncul karena melihat banyak public figure yang bisa sukses di usia muda dengan kerjaan yang dianggap sederhana. Nyatanya kerja di sektor ini juga butuh usaha keras, kreativitas tinggi hingga peruntungan. Alhasil mereka yang gagal pun akhirnya kecewa dan memilih untuk menganggur karena kerja di sektor swasta dianggap gaji tidak sesuai.Â
Ada juga yang hanya mengincar suatu pekerjaan khusus misalkan ingin jadi PNS/ASN. Posisi sebagai PNS/ASN dianggap kerjaan yang aman, dapat gaji pasti dan banyak tunjangan. Padahal pelamar posisi ini sangat banyak, ketersediaan kursi kosong terbatas dan ada batasan usia.Â
Ketika hanya berfokus pada posisi tertentu maka mereka tidak mau mencoba peruntungan kerja di tempat lain. Padahal pembukaan PNS/ASN tidak terjadi setiap saat sehingga jika gagal tahun ini maka harus menunggu waktu lama untuk mendaftar lagi.Â
***
Lowongan yang tersedia sebenarnya banyak namun belum mampu mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Ada beragam masalah yang kerap terjadi seperti pelamar yang terlalu gengsi dengan kerjaan tertentu, berekspetasi tinggi ataupun hanya mengincar satu posisi tertentu.Â
Kondisi pandemi kemarin juga memberikan pukulan besar dimana jumlah pengangguran meningkat. Semoga di kemudian hari stigma pelamar bisa berubah agar cepat mendapatkan pekerjaan.Â
Apakah sobat pembaca merasakan fenomena ini juga?Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H