Solusi mulai terpikirkan. Saya sudah berkoordinasi dengan HRD dan Sales Manager. Voucher Menginap di kamar terbaik yang tersedia di Hotel akan dijadikan sebagai bentuk kompensasi atas kekecewaan mempelai dan keluarga.Â
Voucher hotel bisa sebagai hadiah dari hotel serta memberikan kesempatan pengantin merasakan momen kebersamaan di hotel. Upaya ini agar kecewa bisa jadi media branding bahwa manajemen hotel segera tanggap terhadap kekecewaan konsumen.Â
Nina, akan saya libatkan dalam upaya pertemuan antara manajemen dengan keluarga pengantin. Kedekatan Nina dengan pihak dari mempelai bisa membangun komunikasi awal sehingga pihak keluarga bisa menerima permintaan maaf dan kompensasi yang diberikan.Â
Tentu saja surat resmi dari PLN ikut dijadikan sarana agar pihak mempelai memahami bahwa kejadian ini diluar prediksi meskipun akibat kejadian ini manajemen Hotel juga ikut mengevaluasi diri.Â
Jam 11.50 meeting pun akhirnya ku akhiri dengan tetap memberikan SP1 kepada Chief Engineering karena lalai menyiapkan Genset secara cepat. Kini saatnya saya menyiapkan diri mewakili hotel bertemu dengan klien yang kecewa.Â
***
Tulisan ini hanya sebuah case tanpa bermaksud menyudutkan salah satu pihak. Semua nama, lokasi dan kejadian hanya rekaan semata.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H