Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menghadapi Anak Tantrum di Area Publik

27 Juni 2023   20:50 Diperbarui: 29 Juni 2023   14:41 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Yang Fokus Bermain | Sumber Kumparan

Orang Tua Yang Stres Karena Anak Tantrum | Sumber Antara News
Orang Tua Yang Stres Karena Anak Tantrum | Sumber Antara News

# Bawa Alat atau Media Kesukaan Anak

Anak mengalami tantrum biasanya disebabkan karena si anak tidak merasa nyaman, bosan atau tidak ada hal menarik baginya. Disini orang tua bisa membantu alat atau media yang dianggap menarik atau kesukaan si anak. 

Misalkan orang tua membawa Puzzle gambar menarik. Ketika di area publik misalkan di Kereta atau ruang tunggu, anak bisa memiliki kesibukan tersendiri dengan memainkan puzzle tersebut. Orang tua bisa ikut membantu anak menyusun puzzle sehingga anak tidak merasa bosan. 

Cara lain dengan menyimpan permainan, video atau film menarik di gadget. Ketika si anak sudah mulai bosan, anak bisa menonton atau bermain gadget. Tidak masalah baterai gadget cepat habis selagi anak bisa berlaku tenang dan tidak memusingkan orang tua. 

Anak Yang Fokus Bermain | Sumber Kumparan
Anak Yang Fokus Bermain | Sumber Kumparan

Jika anak punya benda favorit seperti boneka, dot minuman atau apapun. Tidak ada salahnya dibawa agar si anak nyaman dan tidak rewel saat di area publik. 

# Latih Anak Berkomunikasi Dua Arah

Saya pernah menonton tindakan bijak orang tua dalam menghadapi anak tantrum. Orang tua tidak langsung menuruti keinginan anak agar mau diam. Ternyata ini bisa memberi dampak psikologis kurang baik karena anak merasa dengan menangis atau rewel, orang tua akan menuruti keinginannya. 

Orang tua justru melatih anak dengan komunikasi 2 arah. 

"Nangis aja nanti kalau udah puas nangisnya, kasih tahu bunda/ayah ya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun