Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Menelisik Tren Surfing di Bali

14 Juni 2023   20:25 Diperbarui: 3 Juli 2023   09:29 1997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisatawan bersiap surfing di Pantai Dreamland, Badung, Bali.(KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

Dua orang bule mengemudikan motor beriringan dengan papan surfing di tempatkan disisi kiri motor. Saya sudah bisa menebak kemana mereka akan pergi. 

Mencari pantai dengan ombak besar di sekitar Jimbaran. Aktivitas surfing yang menjadi kegiatan menyenangkan bagi wisatawan asing selama di Bali. Sebenarnya melihat bule membawa papan surfing sudah menjadi hal biasa. 

Saya bahkan pernah melihat bule membawa papan surfing dari Denpasar menggunakan motor menuju arah Bali Barat. Saya menebak mereka ke Pantai Medewi yang berlokasi di Kabupaten Jembrana. Pantai ini memang dikenal surga bagi pecinta surfing karena ombak tinggi dan menantang. 

Pantai ini juga kerap diadakan lomba surfing tingkat nasional dan internasional. Sehingga popularitasnya cukup dikenal di kalangan wisatawan asing. Padahal jarak dari Denpasar ke Pantai Medewi sekitar 75 kilometer dengan waktu tempuh bisa 1,5-2 jam. 

Seniat itu mereka mencari pantai untuk surfing. Padahal ada banyak pantai di daerah Kuta, Canggu dan Jimbaran yang lebih dekat serta dijadikan lokasi surfing. Kembali lagi, banyak pecinta surfing yang tertantang mencari ombak tinggi, lokasi sunyi atau bahkan belum banyak dikenal hanya menaklukan ombak pantai selatan di Bali. 

Tren Surfing di Bali

Saya akui wisatawan asing sangat berkontribusi mempopulerkan surfing di Bali. Dulu awal tahun 2000an, Pantai Kuta masih menjadi primadona. Namun berjalannya waktu, pecinta surfing mulai menemukan lokasi lain seperti Legian, Canggu hingga pantai ke arah Kabupaten Tabanan. 

Meskipun Kuta bukan lagi menjadi tempat primadona namun surfing masih menjadi penopang aktivitas pariwisata. Ada puluhan outlet persewaan papan surfing sekaligus kelas latihan surfing bagi pemula. 

Penyewaan Papan Surfing Di Salah Satu Pantai di Bali | Sumber Detik.com
Penyewaan Papan Surfing Di Salah Satu Pantai di Bali | Sumber Detik.com

Harga sewa papan seluncur berkisar 50-100 ribu rupiah dan latihan surfing mulai 250-350 ribu rupiah sudah termasuk papan surfing serta instruktur/pelatih. Tingginya tingkat animo wisatawan yang ingin latihan surfing maka usaha sejenis menjamur dengan cepat. 

Pemain pemula biasanya adalah anak-anak yang diajak orang tuanya bermain surfing, wanita hingga wisatawan domestik yang ingin mencoba surfing. 

Melihat instruktur memberikan arahan teknik berenang di atas papan, menjaga keseimbangan di atas papan, teknik atraksi di atas ombak hingga posisi jatuh pun diajarkan dengan detail. Jika teknik dasar sudah dikenali, barulah instruktur mengajak siswa praktek langsung di pantai. 

Latihan surfing bukanlah perkara mudah. Kesulitan terbesar adalah menyeimbangkan diri berdiri di atas papan surfing ketika sudah ada ombak besar di belakang. Wajar untuk latihan pertama, siswa belum bisa dikatakan jago secara praktek. 

Saya pernah melihat anak WNA usia 7 tahun latihan surfing. Hebatnya banyak wisatawan anak-anak sudah jago berdiri dan beratraksi dengan ombak. Jujur saya belum tentu sejago anak untuk bermain surfing. 

Bule dewasa suka mengajarkan anaknya bermain surfing sejak dini. Melatih keberanian dan menularkan hobi menjadi alasan pelatihan ini.

Surfing Berkontribusi pada Ekonomi Lokal

Secara tidak langsung surfing ikut berkontribusi terhadap ekonomi lokal. Contoh sederhana mengingat lokasi surfing biasanya pantai yang terpencil dan susah akses jalan maka wisatawan lebih suka menyewa kendaraan. Tentu saja penyewaan kendaraan menjadi banyak permintaan. 

Bermain Surfing di Bali | Sumber Bisnis.com
Bermain Surfing di Bali | Sumber Bisnis.com

Papan surfing yang memiliki dimensi besar dan berat tentu akan menyusahkan jika harus dibawa dari negara asal. Oleh karena itu wisatawan asing kerap memanfaatkan jasa persewaan papan surfing. Apalagi ketersediaan cukup banyak dengan harga terjangkau.

Mengingat surfing merupakan aktivitas yang menguras tenaga dan fisik pasti setelah melakukan surfing, wisatawan mencari penjual lokal untuk istirahat ataupun mencicipi makanan dan minuman. Ini juga berkontribusi bagi masyarakat setempat untuk membuka usaha di sekitar pantai.

Warga lokal yang memiliki keterampilan surfing pun mendapatkan manfaat di mana bisa menjadi instruktur kepada pemain pemula. Bayarannya tergolong lumayan apalagi jika yang berlatih datang secara rombongan. 

Ini yang membuat banyak masyarakat lokal yang bekerja sebagai instruktur surfing di sekitar Kuta, Legian, dan Canggu.

Surfing Menjalin Relasi

Kerapkali kegiatan surfing bisa menciptakan sebuah relasi baik relasi bisnis, teman ataupun percintaan .Tidak jarang tingginya permintaan akan latihan surfing, banyak investor yang tertarik untuk membuka usaha di dunia surfing. 

Namun karena investor biasanya tinggal diluar Bali maka membutuhkan rekan untuk mengelola bisnis ini. Maka akan terjalin relasi bisnis antara investor dengan warga lokal dalam menjalankan bisnis bersama.

Relasi pertemanan juga banyak terjadi. Biasanya ketika wisatawan mengambil kursus latihan surfing. Mengingat latihan yang terjadi berulang kali maka terjalin kedekatan antara instruktur dan siswa surfing. 

Maka tidak heran instruktur surfing banyak memiliki teman warga negara asing bahkan tetap terjalin meskipun teman tersebut sudah kembali ke negara asalnya.

Relasi percintaan seakan besar terjadi. Saya kerap mendengar kisah adanya jalinan asmara antara instruktur surfing dengan siswanya. 

Ada hal unik di mana wisatawan asing yang berkulit putih melihat instruktur surfing yang kulitnya coklat gelap karena terpapar sinar matahari terlihat eksotis. Maka banyak bule wanita yang justru jatuh cinta dengan instrukturnya.

***

Surfing menjadi aktivitas yang banyak dilakukan oleh wisatawan yang berkunjung ke Bali. Bahkan ada yang niat dengan mengunjungi pantai terpencil untuk melakukan surfing.

Perlahan kegiatan surfing menjadi tren tersendiri di Bali. Tidak afdol rasanya jika tidak mencoba latihan surfing saat mengunjungi pantai di Bali. Bahkan kehadiran surfing ini juga berkontribusi dalam ekonomi masyarakat lokal.

Apakah sobat pembaca tertarik mencoba surfing jika berkunjung ke Bali?

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun