Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Jebakan Franchise yang Telat Kita Sadari

7 Juni 2023   20:49 Diperbarui: 13 Juni 2023   19:30 1934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi usaha franchise. (sumber: freepik.com via kompas.com)

Secara tidak sengaja muncul sebuah postingan video edukasi di facebook tentang maraknya pelaku bisnis pemula terjebak dalam bisnis franchise. Alih-alih memiliki bisnis yang menguntungkan justru merugi. 

Bahkan pemilik franchise seakan lepas tangan dengan kondisi bisnis dirinya. Padahal untuk mengambil franchise ini, si pemilik sudah mengeluarkan dana ratusan juta rupiah. Nasib orang memang tidak ada yang tahu termasuk dalam menjalankan bisnis. 

Sejatinya fenomena ini sudah banyak terjadi di sekitar kita. Sebuah bisnis viral dan mampu melebarkan jangkauan bisnis secara cepat. Terlihat ramai dan potensi bisnis cerah sehingga banyak masyarakat minat untuk bergabung dalam sistem franchise. 

Beberapa tahun awal menunjukan perfoma positif, usaha franchise kian melebar namun setelah 3 tahun justru menurun. Usaha mulai sepi, muncul kompetitor baru dan akhirnya satu persatu tutup karena merugi. 

Sebelum masuk dalam jebakan franchise yang bisa bikin kita sesak dada. Sebaiknya pahami dulu beberapa hal ini. 

# Pelajari Secara Bijak Proyeksi Bisnis

Sudah hal lumrah bila pemilik atau sales franchise akan menginformasikan proyeksi bisnis bagi mereka yang mulai tertarik bergabung. 

Biasanya proyeksi ini menjelaskan sudah berapa banyak mitra yang bergabung, potensi dan pangsa pasar yang sudah dimiliki, hingga hitung-hitungan kapan balik modal jika mengambil franchise tersebut. 

Bisnis Franchise Yang Mulai Menjamur di Masyarakat | Sumber Situs Office Now
Bisnis Franchise Yang Mulai Menjamur di Masyarakat | Sumber Situs Office Now

Jika kita awam pasti akan terkesima dengan penyampaian proyeksi bisnis tersebut. Bahkan bisa jadi saat itu langsung setuju bergabung. Padahal belum tentu apa yang disampaikan sesuai dengan kenyataan. 

Saran saya jangan terburu-buru mengambil keputusan bergabung. Tidak ada salahnya membahas proyeksi bisnis dengan orang terdekat atau yang sudah lama berkecimpung dengan bisnis. 

Bisa jadi akan muncul masukan atau informasi penting yang tidak disampaikan pada kita. Dengan pertimbangan matang, kita bisa mencegah masuk dalam bisnis franchise abal-abal. 

# Cari Informasi Detail Dari Mitra Sebelumnya

Untuk memastikan benar atau tidaknya proyeksi bisnis maka tidak ada salahnya kita mencari kebenaran dengan bertanya kepada mitra yang sudah ada. 

Mungkin jika kita mengulik informasi langsung akan mengalami hambatan karena bisa jadi kita dianggap saingan. Sebaiknya bisa berpura-pura sebagai konsumen. Mencoba menjalin kedekatan dengan karyawan dan pemilik. 

Pertimbangan Jelas Memilih Franchise | Sumber Situs MSN
Pertimbangan Jelas Memilih Franchise | Sumber Situs MSN

Jika sudah terjalin koneksi ini maka informasi yang diterima biasanya akurat. Misalkan apakah usaha ini ramai setiap waktu, ramai saat jam atau hari tertentu atau justru sepi. Kita bisa mengkalkulasikan sendiri berapa pendapatan dari franchise tersebut. 

Jika ternyata tidak sesuai maka sudah jadi sinyal bahwa kita perlu berpikir ulang untuk bergabung. Apalagi jika informasi tentang susahnya menarik konsumen, kurangnya dampingan bisnis dari franchise atau bisnis sudah banyak pesaing. 

# Apakah Bisnis Franchise Mudah Ditiru? 

Saya kerap melihat iklan promosi franchise berupa jualan mie instan siap saji atau cemilan pinggir jalan. Ternyata banyak yang menawarkan bisnis ini dengan menginformasikan biaya sebagai mitra dan apa saja fasilitas yang didapat. 

Ada yang menawarkan biaya 8-10 juta dengan pemberian fasilitas stand usaha portable, alat masak, latihan SDM, promosi dan bahan masakan. Bahkan hebatnya promosi iklan menunjukan video stand yang ramai pembeli. 

Hal utama kita perlu menganalisa secara mendalam. Iklan ramai pembeli belum tentu adalah pembeli sebenarnya. Saya pun bisa meminta teman, kenalan atau orang sekitar untuk berpura-pura membeli. Dengan iming-iming memberikan produk gratis sudah pasti stand usaha kita ramai seketika. 

Kita pun akhirnya dibodohi karena mengganggap usaha tersebut laris. Selain itu lihat juga apakah bisnis ini mudah ditiru? 

Melihat franchise mie instan siap saji bisa menjadi contoh sederhana. Usaha ini sangat mudah ditiru karena bahan utama mudah di dapatkan seperti mie instan, alat masak dan mangkok saji. 

Saya cukup meniru desain stand usaha, membuat logo, membeli peralatan masak  dan menentukan lokasi usaha bisa jadi lebih murah dibandingkan ikut franchise. Bahkan kita tidak perlu membeli peralatan baru karena banyak yang menjual bekas namun layak pakai. 

Bisnis yang mudah ditiru akan jadi ancaman di kemudian hari. Semakin banyak pesaing maka kita harus bekerja ekstra mendapatkan pelanggan. Padahal salah satu nilai jual dari franchise karena keunggulan produk yang tidak dimiliki pesaing. 

Saya sepertinya akan berpikir ulang memilih franchise yang mudah ditiru. Daripada harus berdarah-darah menjalankan bisnis demi mendapatkan untung. 

# Perhatikan Rekam Jejak Pemilik Franchise

Ini poin penting tapi kerap terabaikan. Kita seakan luput melihat rekam jejak pemilik franchise dengan baik. Sebaiknya cari tahu siapa pemilik asli franchise tersebut, sudah berjalan berapa lama, memiliki lini bisnis apa saja, apa visi dan misi perusahaan dan seberapa konsisten pemilik dalam membantu mitra. 

Jika pemilik baru memiliki 1 bisnis dan berjalan kurang dari 2 tahun dan sudah berani membuka franchise. Butuh kenekatan untuk bergabung. Mengapa? 

Bisa jadi si pemilik justru menjadikan franchise sebagai bisnis utama. Ketika usaha sudah dikenal publik, ia secara gencar mencari mitra bergabung. 

Bisnis Franchise Yang Menguntungkan Pemilik Usaha | Sumber Situs Jenius
Bisnis Franchise Yang Menguntungkan Pemilik Usaha | Sumber Situs Jenius

Biaya franchise yang tidak murah tentu memberikan keuntungan bagi si pemilik. Apalagi jika yang bergabung sudah ratusan atau bahkan ribuan outlet. Tentu menjual franchise lebih untung dibandingkan pengembangan bisnis untuk lebih inovatif. 

Padahal tanpa produk inovatif, konsumen menjadi bosan dan tidak loyal. Bisa jadi yang penting pernah beli sehingga berikutnya tidak akan datang membeli lagi. Pemilik franchise enggan berinovasi karena tujuan sudah berubah yaitu menjual nama franchise. 

Inilah yang membuat banyak franchise berguguran karena pembeli mulai beralih atau bosan. Sudah bisa ditebak, bisnis pun akhirnya hanya menunggu waktu untuk mengibarkan bendera putih. 

***

Bisnis franchise memang memberikan magnet tersendiri. Alih-alih sudah dikenal publik, viral dan ramai pembeli membuat orang rela mengantri sebagai mitra bisnis. 

Sayang iming-iming kesuksesan bisnis berujung penyesalan. Ini karena tanpa perencanaan matang, perhitungan jelas dan salah langkah dalam memilih bisnis franchise. Harapan apa yang saya infokan bisa memberi tambahan informasi agar kita lebih jeli memilih peluang bisnis. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun