Saran saya jangan terburu-buru mengambil keputusan bergabung. Tidak ada salahnya membahas proyeksi bisnis dengan orang terdekat atau yang sudah lama berkecimpung dengan bisnis.Â
Bisa jadi akan muncul masukan atau informasi penting yang tidak disampaikan pada kita. Dengan pertimbangan matang, kita bisa mencegah masuk dalam bisnis franchise abal-abal.Â
# Cari Informasi Detail Dari Mitra Sebelumnya
Untuk memastikan benar atau tidaknya proyeksi bisnis maka tidak ada salahnya kita mencari kebenaran dengan bertanya kepada mitra yang sudah ada.Â
Mungkin jika kita mengulik informasi langsung akan mengalami hambatan karena bisa jadi kita dianggap saingan. Sebaiknya bisa berpura-pura sebagai konsumen. Mencoba menjalin kedekatan dengan karyawan dan pemilik.Â
Jika sudah terjalin koneksi ini maka informasi yang diterima biasanya akurat. Misalkan apakah usaha ini ramai setiap waktu, ramai saat jam atau hari tertentu atau justru sepi. Kita bisa mengkalkulasikan sendiri berapa pendapatan dari franchise tersebut.Â
Jika ternyata tidak sesuai maka sudah jadi sinyal bahwa kita perlu berpikir ulang untuk bergabung. Apalagi jika informasi tentang susahnya menarik konsumen, kurangnya dampingan bisnis dari franchise atau bisnis sudah banyak pesaing.Â
# Apakah Bisnis Franchise Mudah Ditiru?Â
Saya kerap melihat iklan promosi franchise berupa jualan mie instan siap saji atau cemilan pinggir jalan. Ternyata banyak yang menawarkan bisnis ini dengan menginformasikan biaya sebagai mitra dan apa saja fasilitas yang didapat.Â
Ada yang menawarkan biaya 8-10 juta dengan pemberian fasilitas stand usaha portable, alat masak, latihan SDM, promosi dan bahan masakan. Bahkan hebatnya promosi iklan menunjukan video stand yang ramai pembeli.Â