Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Implementasi Tri Hita Karana dalam Kehidupan Masyarakat Bali

12 Mei 2023   11:27 Diperbarui: 12 Mei 2023   11:28 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Hindu Bali Tengah Sembahyang | Sumber Bali Pustaka News

Doa ini sebagai rasa syukur dan rasa bakti manusia kepada Sang Hyang Widi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa. Seakan mengajarkan bahwa manusia harus sering bersyukur kepada Tuhan karena sejatinya banyak diantara kita yang merasa tinggi hati dan melupakan Tuhan. 

Parahyangan juga terlihat ketika masyarakat Bali mempersiapkan hari raya besar seperti Galungan, Kuningan, Nyepi, Pagerwesi, Saraswati dan lainnya. Pada hari ini masyarakat Bali akan melaksanakan ibadah khusus bahkan menyiapkan sarana dan prasarana. 

Saya ingat betul keluarga besar saya yang beragama Hindu selalu menyiapkan penjor saat Galungan sebagai rasa syukur terhadap hasil bumi, masyarakat melakukan introspeksi diri saat Nyepi atau melakukan upacara pada simbol-simbol agama. 

Setiap rumah masyarakat Bali pasti akan menemukan penunggu karang atau tempat menaruh sesajen. Selain itu ada juga yang memiliki pura keluarga. Ini menunjukan bahwa masyarakat Bali begitu berupaya menjaga hubungan antara dirinya dengan Sang Pencipta. 

Implementasi Pawongan Dalam Masyarakat Bali

Saya sering mendengar sanjungan dari teman yang pernah berkunjung ke Bali. Dirinya mengatakan pernah di bantu oleh masyarakat lokal saat dirinya mengalami masalah saat di Bali. 

Saya pun memiliki pengalaman tersendiri. Saat ada kerabat dekat yang meninggal, keluarga pun selain berduka juga mulai disibukan dengan persiapan prosesi ngaben. Saya melihat tetangga sekitar yang mengetahui ada kedukaan dalam keluarga, tetangga datang menghibur dan membantu sebisa mungkin. 

Para wanita akan membantu menyiapkan konsumsi untuk para tamu, para pria akan saling berkoordinasi terkait kegiatan pengabenan seperti menyiapkan sarana dan prasarana upacara, penghubung dengan pemuka agama, hingga membantu mengarak peti hingga ke pemakaman. 

Warga Yang Membantu Prosesi Ngaben | Sumber Kompas.com
Warga Yang Membantu Prosesi Ngaben | Sumber Kompas.com

Contoh lainnya masyarakat Bali menghargai toleransi. Saat ada perayaan idul fitri, natal, imlek atau hari raya umat agama lain, pecalang di Bali senantiasa ikut menjaga keamanan sekitar. Tidak ragu menyapa tetangga hingga tidak ingin mencampuri orang lain secara mendalam. 

Berpegang kuat pada Hukum Karma juga menjadi nilai lebih bagi masyarakat Bali. Jika berbuat jahat maka nanti akan mendapatkan karma yang buruk, jika kerap berbuat kebaikan maka kelak bisa mendapatkan karma baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun